REPUBLIKA.CO.ID, PORT AU PRINCE--Pasukan penjaga perdamaian PBB bentrok dengan pengunjuk rasa di ibukota Haiti. Tentara mengeluarkan tembakan ke udara dan polisi menggunakan gas air mata ke demonstran yang menuntut kepemimpinan baru di Port au Prince.
Dilansir dari Aljazirah, polisi Haiti dan pasukan penjaga perdamaian PBB bentrok dengan ribuan pendukung oposisi. Mereka berbaris di depan istana presiden dan menuntut kepemimpinan baru.
Associated Press (AP) melaporkan, pasukan PBB mengeluarkan tembakan ke udara dan polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran. Sementara sejumlah demonstran melakukan aksi bakar ban sebagai bentuk protes.
Aksi digelar pada Jumat (12/12), di Port au Prince. Ini merupakan bagian dari serangkaian demonstrasi terbaru oleh pendukung oposisi. Mereka menuntut pengunduran diri Preside Michel Martelly dan Perdana Menteri Laurent Lamothe.
Protes dilakukan beberapa hari setelah komisi yang ditunjuk pemerintah, merekomendasikan perdana menteri untuk mengundurkan diri. AP melaporkan tak ada korban cedera maupun tewas akibat insiden tersebut.
Protes terjadi beberapa jam sebelum Martelly dijadwalkan berbicara mengenai laporan komisi yang menyerukan pemerintah melakukan konsensus baru. Musuh-musuhnya menuduh ia bersiap membawa kediktatoran dalam memerintah Haiti.