Sabtu 13 Dec 2014 12:12 WIB

Ketika LA Galaxy Juara MLS

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Didi Purwadi
Penyerang LA Galaxy Landon Donovan mengangkat trofi juara MLS 2015 setelah di final mengalahkan New England Revolution 2-1, Senin (8/12) WIB.
Foto: Kelvin Kuo/USAToday-Reuters
Penyerang LA Galaxy Landon Donovan mengangkat trofi juara MLS 2015 setelah di final mengalahkan New England Revolution 2-1, Senin (8/12) WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, CARSON -- Robbie Keane berusaha mengatur nafas ketika mendapat umpan lambung dari barisan belakang LA Galaxy. Ia terus berkonsentrasi meski di sisi kanannya ada Chris Tierney yang berusaha mengejar bola. Tepat menit 111, perpanjangan waktu, Keane menjaringkan bola ke gawang New England Revolution yang dikawal Bobby Shuttleworth.

Sembilan menit berselang, Wasit Mark Geiger meniup peluit panjang, dan Stadion Stubhub Center tumpah ruah oleh suporter LA Galaxy tanda klub tersebut kembali merengkuh gelar Juara Major League Soccer (MLS) kelimanya.

Perebutan gelar ini bukan perkara mudah bagi LA Galaxy. Mereka dipaksa bermain imbang 2x45 menit, setelah Gelandang New England, Chris Tierney menyamakan kedudukan 1-1, melalui golnya pada menit ke-79. Padahal, pendukung LA sudah bersiap merayakan kemenangan setelah Gyasi Zardes mencetak gol pada menit ke-52.

''Ini pertandingan yang keras. Aku pikir kedua tim sama-sama panik dan itu terlihat bagaimana kami bermain. Tenaga kami juga sama-sama terkuras,'' ujarnya dilansir dari laman Herald.

Keane mengakui timnya tidak bermain secara maksimal dan kerap mendapat tekanan dari New England. Namun, pengalaman sejumlah pemain membuat LA mampu keluar dari tekanan tersebut. Walhasil, mental juara yang akan keluar sebagai pemenangan, saat gol terjadi pada babak perpanjangan waktu.

Pemain asal Republik Irlandia itu melanjutkan, kemenangan ini diberikan kepada fan serta penyerang LA Galaxy, Landon Donovan yang memilih untuk pensiun musim ini.

Dilansir dari laman Sports Mole, Donovan mengakui kemenangan ini bukan sekadar kemenangan liga. Tapi sebuah kemenangan sebagai penutup karir yang sempurna. Kebahagiaan Donovan itupun disambut suporter di Stadion Stubhub Center dengan memberikan penghormatan terhadap pemain asal Amerika Serikat.

''Buatku ini adalah hal yang sempurna. Ini seperti mimpi,'' ujarnya.

Pelatih LA Galaxy, Bruce Arena mengatakan, peran Donovan sangat penting bagi klub. Donovan telah mencetak 144 goal sepanjang karirnya, serta enam kali merasakan gelar MLS (empat kali dengan Galaxy dan dua kali dengan San Jose Earthquakes).

Dilansir dari Gulf Daily News, Bruce juga memuji peran Robbie Keane yang mampu mengangkat semangat tim dan terpilih sebagai Most Valuable Player. Bruce paham, Donovan dan Keane merupakan pemain yang membawa tim keluar dari tekanan.

''Kita tidak bemain terlalu bagus, dan sulit untuk keluar dari tekanan yang mereka buat. Dalam pertandingan ini, kita tidak bermain seperti yang kita harapkan, tapi syukurlah kita mendapat kemenangan. Aku tetap bangga kepada mereka,'' kata dia.

Melalui ESPN, Pelatih New England Revolution, Jay Heaps mengatakan, timnya pantas keluar sebagai juara dengan menutup penguasaan bola hingga 60 persen. Meski, kecewa Heaps tetap memberikan selamat bagi LA Galaxy yang menjadi juara kelima kalinya.

''Ini sulit diterima, karena kita hanya menjadi bagian dari akhir sebuah cerita. Tapi mereka pantas mendapatkan akhir cerita itu,'' kata dia dikutip dari Sporting News.

Kekalahan ini menjadi kekalahan kelima New England Revolution di final MLS sejak pertama kali bertanding di partai puncak pada 2002, dengan LA Galaxy yang keluar sebagai juara.

10 Tahun Terakhir Final MLS

(2004) *D.C. United 3–2  Kansas City Wizards

(2005) *Los Angeles Galaxy 1–0 * New England Revolution

(2006) *Houston Dynamo 1–1  New England Revolution

(2007) *Houston Dynamo 2–1  New England Revolution

(2008) *Columbus Crew 3–1  New York Red Bulls

(2009) *Real Salt Lake 1–1  Los Angeles Galaxy

(2010) *Colorado Rapids 2–1  FC Dallas

(2011) *Los Angeles Galaxy  1–0  Houston Dynamo

(2012) *Los Angeles Galaxy  3–1  Houston Dynamo

(2013) *Sporting Kansas City  1–1  Real Salt Lake

(2014) *Los Angeles Galaxy  2–1  New England Revolution

* = juara

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement