Sabtu 13 Dec 2014 13:42 WIB

Pasukan Irak Bersiap Bebaskan Mosul

Rep: ani nursalikah/ Red: Damanhuri Zuhri
Tentara AS berpatroli di Kota Mosul, Irak
Foto: WASHINGTON TIMES
Tentara AS berpatroli di Kota Mosul, Irak

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pasukan Irak berencana menekan Mosul, kota kedua yang dikuasai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) enam bulan lalu.

Menteri Keuangan Irak Hoshyar Zebari mengatakan pemerintah Irak telah membentuk tim operasi untuk mebebaskan Mosul.

Zebari menambahkan kesuksesan operasi tersebut tergantung pada kerjasama antara pasukan Irak dengan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat.

Zebari yang berasal dari Mosul mengatakan tidak sepakat dengan prediksi AS yang mengatakan pertempuran melawan ISIS bisa memakan waktu bertahun-tahun.

"Berbeda dengan apa yang kebanyakan orang pikirkan, saya tidak berpikir ini akan jadi perang yang panjang," kata dia kepada Al Jazeera, Jumat (12/12).

November lalu, Deputi Gubernur Mosul Nuraddin Kaplan mengatakan semakin cepat memulai operasi, semakin baik. Jika terlalu lama, akan semakin sulit menekan ISIS.

"Saya pikir kuncinya ada di Mosul. Ketika pasukan Irak jatuh terjadi di Mosul. Abu Bakr al-Baghdadi mengumumkan kekhalifahan di Mosul dan mereka juga akan dikalahkan di Mosul dimana Irak dan koalisi akan mengumumkan kemenangan atas mereka," kata Zebari.

Setelah menghitung bank yang berada di bawah kekuasaan ISIS, Zebari mengatakan ISIS diperkirakan menjarah sekitar 500 juta dolar AS dari Mosul, Tikrit dan kota lain. Jumlah tersebut menjadikan ISIS sebagai kelompok bersenjata terkaya di dunia.

Dia mengatakan Irak sedang berusaha menindak pembiayaan ISIL, termasuk penyelundupan minyak. Dia mengatakan ISIS menguasai sejumlah ladang minyak di Suriah dan Irak. Mereka menyelundupkan minyak dengan truk melalui perantara di Turki atau negara lain.

Serangan udara yang menargetkan fasilitas di Suriah dan Irak utara bisa mengurangi pendapatan mereka, tapi ISIS memiliki banyak sumber finansial.

"Mereka membayar pegawai lebih baik dari yang kami lakukan. Dan ini merupakan satu elemen yang memperkuat organisasi tersebut," ujar Zebari.

sumber : al jazeera
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement