Ahad 14 Dec 2014 10:31 WIB

Polisi Tangkap Pemilik Akun Penyebar Propaganda ISIS

Rep: c 14/ Red: Indah Wulandari
Game ISIS
Foto: Youtube
Game ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Aparat kepolisian India menangkap seorang pemilik akun Twitter, @shamiwitness, Mehdi Masroor Biswas, Sabtu (13/12) di Bangalore, India.

Pria berusia 24 tahun itu diduga menggunakan akun tersebut untuk menyebarkan dukungan terhadap gerakan ISIS. The Guardian melansir, akun milik sarjana teknik ini memiliki 17.700 pengikut.

Sebagian pengikut @shamiwitness merupakan akun-akun milik kelompok militan. Oleh karena pemberitaan media televisi Channel 4 News menyebutkan, akun @shamiwitness ditutup Mehdi.

Sebelumnya, Mehdi menggunakan akun itu untuk menyebarkan banyak informasi mengenai cara bergabung dengan ISIS. Selain itu, akun ini juga marak menyampaikan propaganda dan pujian terhadap aksi ISIS.

Pada Sabtu (13/12) pagi, sejumlah aparat kepolisian Bangalore menyerbu kediaman Mehdi. Kemudian, mereka menahan Mehdi beserta sejumlah barang bukti, yakni sebuah laptop, telepon genggam, dan arsip dokumen milik Mehdi.

Kepala Kepolisian Bangalore LR Pachuau menjelaskan, penangkapan terhadap Mehdi didasari sebelumnya oleh informasi intelijen.

"Mehdi mengakui, memiliki dan sudah menjalankan akun @shamiwitness selama bertahun-tahun. Pada siang hari, dia bekerja seperti biasa di sebuah perusahaan kuliner. Dia aktif menggunakan internet ketika malam hari," ujar LR Pachuau, Sabtu (13/12).

Pachuau melanjutkan, Mehdi biasa mendapatkan sumber Informasi dari televisi atau situs berita di internet mengenai situasi di Suriah dan beberapa tempat lain yang merupakan basis aksi ISIS.

"Melalui akun @shamiwitness, dia lantas mengajak followers-nya untuk bergabung dengan ISIS, melawan kekuatan dominasi Asia," ungkap LR Pachuau.

Sejauh ini, aparat kepolisian dan badan intelijen India terus mencari jaringan pendukung ISIS di India. Diketahui, kebanyakan dari pendukung itu merupakan kalangan pemuda dan menyasar anak-anak muda pula. Adapun, ayah Mehdi Masroor Biswas sendiri menganggap anaknya tidak bersalah.

Sebelumnya, stasiun televisi Channel 4 News sempat mengutip dan menyiarkan twit Mehdi yang berisi, "Seandainya aku bisa ikut bergabung dengan mereka (ISIS), aku pasti mau. Tapi kini penghidupan keluargaku bergantung pada pekerjaanku."

Menanggapi ini, Mehdi sempat menyatakan, dirinya tidak bersalah dan tidak melanggar undang-undang India.

"Sebagai Muslim, kami sangat rentan dicap sebagai teroris," kata ayah Mehdi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement