Ahad 14 Dec 2014 09:54 WIB

PBB Serukan Penyelidikan Kematian Menteri Palestina

Rep: Gita Amanda/ Red: Esthi Maharani
Menteri Palestina Ziad Abu Ein
Foto: independent.co.uk
Menteri Palestina Ziad Abu Ein

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Dewan Keamanan PBB menyerukan penyelidikan cepat dan transparan setelah seorang pejabat senior Palestina tewas dalam konfrontasi dengan tentara Israel.

AFP melaporkan, selama ini pemimpin Palestina menyalahkan Israel atas tewasnya Ziad Abu Ein, pada Rabu (10/12). Abu Ein adalah seorang pejabat Palestina yang bertanggung jawab atas permukiman. Dia meninggal tak lama setelah tentara Israel memukul dan mendorongnya saat ia ikut hadir dalam protes di Tepi Barat yang diduduki.

Pemerintah Israel mengatakan penyelidikan telah diluncurkan dan menyerukan ketenangan, di tengah spekulasi Otoritas Palestina akan menangguhkan koordinasi keamanan dengan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Sebuah pernyataan Dewan Keamanan dikeluarkan pada Jumat (12/12), mendorong para pihak untuk memastikan bahwa penyelidikan yang cepat dan transparan segera dilakukan. Anggota Dewan mencatat kesediaan pemerintah Israel untuk melakukan investigasi bersama atas insiden tersebut.

"Para anggota Dewan Keamanan meminta semua pihak untuk menahan diri secara maksimum dan untuk menahan diri dari langkah-langkah lebih lanjut yang dapat menggoyahkan situasi," ungkap pernyataan Dewan Keamanan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement