REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA -– Kabar duka kembali merundung Indonesia. Hujan yang mengguyur kawasan Banjarnegara sejak Rabu hingga Kamis (10-11/12), selain mengakibatkan meluapnya Sungai Serayu juga memicu bencana tanah longsor. Pada Jumat (12/12), sekitar pukul 17.30 WIB, terjadi longsor hebat di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dalam musibah itu sebanyak 105 rumah tertimbun longsoran dari tebing terjal di kawasan tersebut. Bencana longsor ini sedikitnya menelan 8 korban jiwa, 100 orang masih dinyatakan hilang dan puluhan luka-luka. Korban luka dirawat di Puskesmas Kecamatan Karangkobar dan RSUD Banjarnegara, sementara itu korban selamat diungsikan di Balai Desa Sampang.
Pada Kamis (12/12) malam, tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bergerak menuju lokasi kejadian menyusul tim pertama yang sudah lebih dahulu berangkat untuk penanggulangan bencana banjir. DMC Dompet Dhuafa turunkan tim Evakuasi dan SAR untuk mencari korban yang tertimbun longsor. Selain itu Dompet Dhuafa juga menurunkan tim medis dari LKC Purwokerto untuk lakukan layanan kesehatan terhadap korban luka dan yang selamat.
“Kami masih melakukan pemantauan dari update bencana longsor di Banjarnegara ini. Sulitnya medan dan kondisi tanah yang masih labil membuat evakuasi tersendat, lantaran harus mewaspadai terjadinya longsor susulan. Sementara tim yang DMC terjunkan telah berkoordinasi dengan tim lainnya, termasuk dari BNPB,” terang Manager Respons DMC Dompet Dhufa, Asep Beny, saat pengkoordinasian tim di posko pusat DMC.
Akses menuju lokasi juga masih terkendala, akibat amblesnya jalan di sejulah titik di lokasi kejadian dan hanya dapat dilalui kendaraan roda dua. Hal tersebut menjadi salah satu penghambat pengiriman alat berat ke lokasi longsor. Lokasi kejadian longsor juga masih dinyatakan belum aman karena tanah yang masih labil dan juga sering terjadi longsor susulan
DMC Dompet Dhuafa bersama tim SAR dari berbagai elemen bahu-membahu mengevakuasi korban. Selain itu, Dompet Dhuafa juga menerjunkan tim Barzah untuk membantu keluarga korban meninggal dalam peulsaran dan pemakaman jenazah.
“Saat ini DMC juga membangun dapur umum, karena ratusan korban selamat juga membutuhkan pemenuhan gizi yang mendesak seperti makanan dan minuman. Tim kami juga telah mengupayakan kebutuhan mendesak lainnya seperti air bersih, sanitasi dan layanan kesehatan di posko pengungsian warga,” tambah.
Hingga Ahad (14/12) ini tim gabungan masih terus mengupayakan evakuasi terhadap korban yang hilang dalam bencana longsor tersebut. Mari kirimkan doa dan bantuan untuk saudara kita yang menjadi korban bencana tanah longsor di Karangkobar, Banjarnegara. Semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan terhadap korban longsor Banjarnegara dan Indonesia pada umumnya.