REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menggunakan lima unit kapal keruk untuk mengatasi semburan lumpur dalam kolam penampungan untuk dialirkan ke Kali Porong.
Humas BPLS, Dwinanto, di Sidoarjo, Ahad (14/12) mengatakan saat ini sudah ada lima unit kapal keruk yang bekerja untuk mengalirkan lumpur ke Kali Porong.
"Setelah dilakukan pengoperasian kapal keruk tersebut, saat ini volume lumpur yang ada di dalam kolam penampungan mengalami banyak penyusutan," katanya.
Ia mengatakan saat ini volume lumpur di dalam kolam penampungan sudah banyak berkurang dan diharapkan akan terus berkurang.
"Untuk saat ini saja, jika diukur dari pinggir tanggul volume air yang ada di dalam kolam penampungan sekitar alami penurunan sekitar dua meter," katanya.
Untuk saat ini, kondisi tanggul masih bisa dibilang aman untuk sementara waktu mengingat volume lumpur sudah banyak berkurang.
"Saat ini kami juga berkonsentrasi untuk membuat alur di dalam kolam penampungan untuk mengalirkan lumpur ke Kali Porong," katanya.
Selain mengalirkan lumpur, pihaknya juga membuat tanggul baru untuk menampung jebolnya tanggul lumpur yang berada di titik 73 B.
"Dengan tanggul baru tersebut, meskipun terjadi jebolnya tanggul di titik 73 B tidak akan menjadi masalah dan tidak membahayakan warga sekitar," katanya.