REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ni Made Muliasih, seorang anak penerima santunan dari Yayasan Rumah Yatim Ar Rohman mengaku senang sekali mendapatkan bantuan. Siswi kelas enam SD Negeri 23 Pemecutan itu merupakan anak dari seorang ayah buruh bangunan dan ibu yang tak bekerja.
Meski demikian, Ni Made selalu rangking pertama di kelasnya. "Saya senang sekali. Semoga Rumah Yatim bertambah bagus dan maju," ujar Ni Made, usai menerima bantuan, Ahad (14/12).
Gadis berambut panjang ini mengatakan dia tak hanya mendapat santunan, melainkan juga bimbingan belajar umum, les Bahasa Inggris, dan les komputer. Ni Made begitu bersemangat belajar dan mempertahankan prestasi demi cita-citanya melanjutkan pendidikan ke sekolah favoritnya, SMP Negeri 7 Denpasar.
Ketua Panitia Fajar Maulana Sidik menambahkan, Rumah Yatim Ar Rohman Indonesia Cabang Bali merupakan yang termuda di Indonesia. Oleh sebabnya, pengelola tahun depan berencana mendirikan sebuah asrama tempat menammpung anak-anak asuh mereka. "Jika sudah asrama, kami akan lebih mudah berinteraksi dengan anak. Mendidik anak itu tidak hanya formal di sekolah, tapi juga 24 jam, termasuk di rumah (asrama)," katanya.
Rencananya, asrama baru tersebut akan didirikan di daerah Kampung Jawa atau di Padang Sambian. Saat ini pembangunannya sedang dalam proses negosiasi. Di Kampung Jawa, lahan yang sudah disiapkan mencapai lima are.