REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hamas mengutuk keras ledakan yang menyerang di dekat Pusat Kebudayaan Perancis di Gaza, Jumat (12/12). "Mengapa terjadi ketika Perancis tengah mendukung Palestina," ungkap Pemimpin Hamas, Ahmad Yousef, seperti dikutip Maan News Sabtu (14/12)
Seorang Palestina dilaporkan terluka dalam ledakan di dekat Pusat Kebudayaan Perancis di Barat Gaza tersebut. Juru bicara polisi Gaza Ayman al-Batneiji mengatakan tengah menyelediki motif penyerangan tersebut. Hal Itu adalah ledakan kedua yang terjadi di tempat yang sama dalam waktu kurang dari sebulan.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan, harus ada yang bertanggung jawab atas tindak pidana terhadap bangunan yang notebene bukan milik Palestina. Pernyataan itu menambahkan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas ledakan yang bodoh dan tidak menghargai peran budaya.
Kemenlu Palestina mengatakan, "Serangan terhadap pusat Perancis adalah serangan terhadap budaya Palestina juga." Kemenlu dan Pemerintah Palestina berjanji akan menindaklanjuti penyelidikan atas insiden tersebut untuk mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu dan meminta pertanggungjawaban mereka.
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan, penyelidikan akan segera dilakukan. Iyad al-Buzm, juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ledakan menargetkan tembok yang mengelilingi pusat menyebabkan kerusakan. Ia menambahkan bahwa aparat keamanan telah berada di wilayah tersebut dan mulai melakukan penyelidikan.