Senin 15 Dec 2014 03:34 WIB

Ulama Lebanon Puji Sikap Moderat Umat Islam Indonesia

Jamaah membaca Alqur'an usai shalat dhuhur berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (2/7).
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Jamaah membaca Alqur'an usai shalat dhuhur berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Syeikh Hisham Khalifa, ulama dari Daar Al Fatwa Lebanon, lembaga tertinggi Sunni, memuji sikap moderat umat Islam di Indonesia.

"Sikap moderat umat Islam di Indonesia menjadi contoh terbaik bagi kehidupan Muslim di negara-negara lain di dunia," kata Syeikh Khalifah dalam seminar tentang radikalisme yang digelar di Lebanon, kata siaran pers KBRI Beirut, Ahad (14/12).

Seminar sehari pada Kamis (11/12) bertema "The Rise of Radicalism in Islam in the Middle East: How to Address the Problem through National Unity" itu diprakarsai Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Lebanon, bekerja sama dengan KBRI Beirut. Disebutkan, seminar tersebut diadakan untuk membahas peran penting prinsip persatuan national dalam menghadapi makin meningkatnya masalah radikalisme kelompok Islam garis keras di Timur Tengah saat ini, terutama dengan adanya aksi-aksi kekerasan, pembunuhan yang mengancam stabilitas kawasan.

Sejumlah tokoh dan ulama lintas sekte di Lebanon hadir sebagai nasasumber dalam seminar itu, yakni selain Syeih Hisham Khalifa, juga Syeikh Ahmed Qabalan dari Dewan Tinggi Syiah (Otoritas Syiakh), Syeikh Sami Abilmona dari Dewan Spiritual Druze (otoritas muslim Druze), Sheikh Hassan Abdullah dari Tajammo (Muslim Syiah), Syeikh Abdul Nasser Jabri (Sunni). Selain itu, tokoh Indonesia dari Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH Abdul Malik Madani.

Terkait masalah radikalisme, tokoh Syiakh Syeikh Ahmad Qabalan berpendapat bahwa meskipun di antara umat Muslim terdapat perbedaan pendapat, tetapi wajib mengedepankan sikap moderat dan menolak sikap radikalisme.

Syeikh Qabalan mengutip perkataan Imam Ali, salah satu sahabat dekat Nabi Muhammad SAW bahwa sesama umat Islam wajib saling melindungi. "Kita harus memelihara kedamaian di antara umat Islam dan saling menjaga guna menghadapi hasutan atau provokasi dari kelompok radikalisme dan ekstrimisme," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement