Senin 15 Dec 2014 09:44 WIB

Mitre Bidik Pasar Asia

Bola Mitre Delta V12S
Foto: mitre.co.id
Bola Mitre Delta V12S

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Fernan Rahadi

Ada yang baru pada turnamen AFF Suzuki Cup 2014. Pada pagelaran yang dilangsungkan 22 November sampai 20 Desember ini, Mitre Sports Internasional diperkenalkan sebagai pemasok bola resmi. Dengan demikian, semua tim kontestan bermain menggunakan produk bola terbaru Mitre, yakni Delta V12S.

Ini menjadi ekspansi pertama Mitre Sports Internasional ke kawasan Asia. Meskipun menjadi salah satu perusahaan manufaktur sepakbola tertua di dunia, selama ini perusahaan suplier peralatan dan pakaian olahraga yang berbasis di Inggris tersebut belum menyentuh pasar Asia.

Sebelumnya, Mitre lebih dikenal sebagai pemasok bola resmi untuk asosiasi-asosiasi sepakbola di Eropa seperti The Football League (Inggris), Scottish Premier League (Skotlandia), Russian Cup (Rusia), dan Football Association (Wales). Selain itu, sejumlah liga di negara-negara Amerika Tengah seperti Liga Panamena de Futbol (Panama) dan Liga Nacional de Futbol Profesional de Honduras (Honduras) juga menggunakan bola Mitre.

Sebenarnya, Mitre telah lama masuk ke Asia Tenggara. Akan tetapi perusahaan yang dimiliki Pentland Group itu baru sebatas menyasar klub-klub sepakbola seperti Pelita Bandung Raya, Mitra Kukar, Persita Tangerang (Indonesia), Thanh Hoa (Vietnam), dan Tanjong Pagar United FC (Singapura).

Kini, Mitre menjadi bola resmi turnamen dua tahunan negara-negara ASEAN yang juga dikenal dengan Piala AFF tersebut.  Tidak hanya tahun ini, Mitre juga akan menjadi pemasok bola resmi pada tahun 2016 mendatang saat Myanmar dan Filipina menjadi tuan rumah Piala AFF 2016.

"Didirikan pada tahun 1817, Mitre diakui sebagai produsen tertua di dunia sepakbola. Diharapkan, Piala AFF ini akan memberi kami platform baru untuk menunjukkan kemajuan teknologi dari produk-produk kami," ujar Direktur Mitre Indonesia, Lie Lie Lien, dalam siaran persnya, beberapa waktu lalu

Kelebihan bola Mitre Delta V12S dibandingkan bola-bola sejenis salah satunya adalah merupakan bola berkualitas tercanggih serta tercepat yang diakui oleh FIFA. Selain itu, kombinasi dari 12 panel dan tekstur butiran pada permukaannya membuat bola stabil hingga pada kecepatan 70 mph. Bola ini juga dijahit dengan sentuhan tangan lembut Clarino yang membuatnya tetap mempertahankan bentuk dan berat pada cuaca apapun.

Seperti bola-bola baru yang dipakai pada turnamen-turnamen besar sebelumnya, Mitre Delta V12S juga pada mulanya tak lepas dari kritik. Salah satunya diungkapkan pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, yang menyebut bahwa pantulan bola tersebut agak sulit diprediksi.

Meskipun demikian, seiring berjalannya turnamen, terbukti bola Mitre tidak menyebabkan masalah berarti. Bahkan tersaji laga-laga menarik yang ditandai dengan terciptanya banyak gol. Total hingga semifinal, sudah tercipta 58 gol dalam 16 pertandingan.

Penandatanganan kerja sama antara ASEAN Football Federation (AFF) dengan Mitre dilakukan langsung oleh Presiden AFF, Sultan Ahmad Shah, dan Vice President of International Business Development Mitre Sports International, Greg Cowan, beberapa waktu lalu.

Dalam pernyataannya, Vice President of Product and Marketing Mitre sports international, Chirag Patel, mengakui bahwa pasar Asia merupakan salah satu pasar yang menarik. Hal itu dikarenakan sepakbola merupakan olahraga nomor satu di kawasan ini.

"Kemitraan ini adalah kesempatan besar bagi kami untuk membangun brand-awareness pada skala global dan menciptakan peluang penjualan di negara-negara dimana sepakbola adalah olahraga nomor satu yang dicintai dan diminati jutaan orang," ujar Patel.

Seiring melejitnya sepakbola di kawasan Asia, maka yang dilakukan Mitre merupakan langkah jitu. Sebab saat ini, liga-liga di wilayah ini, sebut saja Chinese Super League (CSL) dan Indian Super League (ISL), sudah menjadi destinasi para pemain bintang sepakbola dunia. Dengan strategi pemasaran yang tepat, bukan tidak mungkin ke depannya Mitre yang menjadi raja baru di kawasan ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement