REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Densus 88 Anti Teror Polri menangkap dua orang yang diduga terkait dengan jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Agus Rianto mengatakan, kedua tersangka ditangkap di waktu dan tempat berbeda."AW alias Yono Adem alias Yono Adim ditangkap lebih dulu pada Rabu 10 Desember lalu dan besoknya kita juga menangkap seorang atas nama FM alias Farid Tinombo," kata Agus di Mabes Polri, Senin (15/12).
Menurut Agus, AW atau Ahmad Wahyono ditangkap di perempatan Jalan Kalimantan, Jalan Pulau Seram, Kecamatan Poso, Poso. Sedangkan, FM alias Farid Ma'ruf ditangkap di Jalan Trans Sulawesi Tinombo, Kabupaten Parigi Maoutong menuju Pasar Siavu.
Agus menyebutkan, AW masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait kasus bom Polres Poso pada 3 Juni 2013 lalu. Bom tersebut, lanjutnya, dirakit di rumah AW. "Ia juga diduga terkait sebagai bendahara atau penyuplai logistik kelompok Santoso di gunung," ujarnya.
Bersama AW, lanjut Agus, tersangka FM ikut dalam pelatihan militer yang diselenggarakan MIT pimpinan Santoso. FM juga diduga menerima hasil pencurian motor dalam rangka fa'i atau pendanaan untuk kegiatan terorisme di daerah Kalman. "Yang bersangkutan juga ikut melempar bom pada anggota saat penangkapan salah satu terduga di Kanyamanya, Poso beberapa waktu lalu," kata Agus. Saat ini, polisi masih melakukan pendalaman terhadap keduanya.