REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung, I Putu Eka Merthawan mengatakan berhasil mengumpulkan 80 ton sampah basah dalam dua pekan kegiatan pembersihan sampah di area Pantai Kuta, Bali. Volume sampah ini menurutnya belum mencapai kondisi darurat seperti dua hingga tiga tahun lalu, yaitu 200 ton per hari.
"Angin musim barat belum bertiup terlalu kencang di Bali, hujan juga belum terlalu deras karena musimnya mengalami kemunduran. Meski demikian, tanda-tanda datangnya sampah kiriman sudah terlihat di bibir Pantai Seminyak, Legian, Kuta berupa sampah plastik, kata Merthawan dihubungi Republika, Senin (15/12).
Berdasarkan pantauan para nelayan, kata Merthawan, sampah kiriman tersebut juga mengapung cukup banyak sekitar 17 mil dari bibir Pantai Kuta. Dinas mengantisipasi fenomena tahun ini dengan menyiapkan tiga unit alat berat wheel loader, 10 unit dam truck, satu unit truk bantuan langsung dari Bupati Badung, tiga unit traktor dan dua unit mobil Kijang pick up untuk pengiriman sampah dari pesisir pantai.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung bekerja sama dengan Dinas Pariwisata mencoba menyebarluaskan informasi ini ke berbagai pihak, termasuk media, travel agent seluruh dunia untuk memaklumi kondisi tersebut. Pemerintah kabupaten juga sudah menyiapkan petugas kebersihan sampah yang bekerja 24 jam. Bencana ekologis tahunan di Bali ini diperkirakan berlangsung hingga Februari-Maret 2015.