Selasa 16 Dec 2014 06:16 WIB

Panser Biru Akan Surati Menpora Desak Intervensi PSSI

Rep: C61/ Red: Didi Purwadi
Ribuan suporter fanatik klub sepkbola PSIS Semarang yang tergabung dalam Panser Biru di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (21/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Ribuan suporter fanatik klub sepkbola PSIS Semarang yang tergabung dalam Panser Biru di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (21/4). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- kelompok suporter klub PSIS Semarang, Panser Biru, berencana akan menyurati Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk berani mengintervensi PSSI. Hal itu diutarakan langsung oleh Sekretaris umum Panser Biru, Dodi Prayodi.

"Kami minta Menpora untuk berani melakukan intervensi PSSI. Bukan hanya soal 'sepak bola gajah' yang menimpa tim kami (PSIS Semarang), tapi juga prestasi yang terus menurus merosot. Kalaupun Menpora tidak berani, minimal mengawali kinerja jika ada hal yang menyimpang," ujar Dodi, saat dihubungi Republika Online melalui seluler, Senin (15/12).

Menurut Dodi, surat yang ditujukan kepada Kemenpora adalah harapan semua Panser Biru, juga masyarakat Semarang. Sebab sejauh ini pihaknya sudah tidak memiliki kepercayaan lagi terhadap induk sepak bola Indonesia. Maka salah satu harapan yang tersisa untuk berani membenahi dan mengawal PSSI adalah Kemenpora.

Sebelumnya Panser Biru juga memiliki rencana untuk mendatangi kantor pusat PSSI di Jakarta. Hanya saja, saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan para suporter. Apalagi biaya untuk menggerakkan ribuan suporter memerlukan dana yang tidak kecil.

"Sembari menunggu konfirmasi dari yang lain untuk datang ke Jakarta, kita surati dulu Kemenporanya," tutup Dodi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement