REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah memberangkatkan 30 marbot atau petugas mesjid pergi umrah. Mereka diberangkatkan umrah melalui anggaran pendapatan belanja daerah ( APBD) yang diserap melalui Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Provinsi DKI Jakarta.
Ahok mengatakan, keberadaan marbut memang sudah sepatutnya diperhatikan, Untuk itu kata dia, saat dirinya menjadi anggota DPR pernah mengusulkan agar yang mudah berangkat umrah dan haji itu tidak hanya orang yang kaya.
"Kenapa naik haji selalu mudah bagi orang-orang yang punya duit," katanya saat melepas keberangkatan jamaah umroh marbut Masjid di Balai Agung Balai Kota, Selasa (16/12).
Program ini diharapkan Ahok dapat dijalankan rutin setiap tahun oleh Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta. Karena kata Ahok masih ada ribuan marbut di Jakarta menunggu untuk diberangkatkan ke Tanah Suci Mekah.
"Maunya sih setiap tahun, tapi nanti kita lihat Dikmental programnya bagaimana," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Mahmud (54) salah satu marbot yang diberangkatkan Pemprov DKI mengaku bersyukur bisa berangkat umroh. Katanya dengan begitu seorang marbut tidak bisa lagi dipandang sebelah mata karena pekerjaannya.
"Tapi dengan diberangkatkan umrah, marbot jadi bisa dianggap pekerjaan yang mulia," katanya.
Selain itu, Mahmud yang sudah 20 tahun mengurus Masjid At Taufiq di bilangan Cilincing, Jakarta Utara berharap, rekan seprofesinya yang belum mendapatkan kesempatan melihat Ka'bah secara langsung bisa mendapatkan sempatan melalui bantuan pemprov.
"Setelah saya berangkat mudah-mudahan banyak teman yang diberangkatkan juga," ucapnya.