Selasa 16 Dec 2014 17:04 WIB

Djarot: Biarkan Jakarta Macet, yang Penting Pola Pikir tak Macet

Rep: C62/ Red: Bayu Hermawan
Kemacetan kerap menjadi ketidaksabaran.
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Kemacetan kerap menjadi ketidaksabaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengatakan kemacetan di Jakarta memang tidak bisa dihindarkan. Untuk itu Djarot menyarankan agar masyarat terus berinovasi agar pola pikir tidak macet.

"Tapi yang paling penting adalah pola pikir kita tidak macet, kreatifitas tidak macet, inovasi kita tidak macet," katanya saat meninjau persiapan pelantikan di Balai Agung, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (16/12).

 

Untuk itu, Djarot sudah menyiapkan banyak cara dan program kerakyatan agar krerifitas warga DKI tidak macet. Di antaranya, Djarot akan meminta minimarket menyediakan tempat untuk menjual produk usaha kecil dan menengah.

 

Setelah resmi dilantik, Djarot mengatakan akan lebih banyak blusukan untuk menyerap aspirasi warga sekaligus memantau proses penataan Ibu Kota.

 

Djarot akan dilantik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama besok, Rabu (17/12/2014) di Balai Agung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

 

Seperti diketahui, Djarot adalah pria kelahiran Gorontalo. Ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar dua periode, 2000 hingga 2010. Selama memimpin Kota Blitar, Djarot dikenal memiliki perhatian pada pedagang kaki lima yang mendominasi roda perekonomian di kotanya.

 

Ia sukses menata seribu lebih pedagang kaki lima yang dulunya menempati daerah kumuh, kini berkembang dan ikut menjadi penentu roda ekonomi Kota Blitar.

Djarot pernah mendapatkan Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah pada tahun 2008. Ia juga pernah meraih Penghargaan Terbaik Citizen's Charter Bidang Kesehatan, Anugerah Adipura selama tiga tahun berturut-turut, yakni tahun 2006, 2007, dan 2008.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement