Rabu 17 Dec 2014 00:01 WIB

Indonesia Butuh 12 Kapal Selam untuk Amankan Laut

Rep: C07/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kapal selam (ilustrasi)
Foto: blogspot.com
Kapal selam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Staff Angkatan Laut, Laksamana TNI  Marsetio, mengatakan rancangan anggaran alat utama sistem pertahanan (Alutsista) dianggarkan untuk membeli tiga kapal selam. Dimana kapal selam itu dibuat di Korea Selatan yang bekerjasama dengan PT Pal dan PT Daewoo Korea Selatan.

"Diharapkan dengan pengadaan selanjutnya, PT PAL sudah bisa membangun penuh kapal selam, dalam rencana strategi sampai tahun 2024," kata Marsetio, Selasa, (15/12).

Ia menjelaskan untuk mengamankan laut Indonesia, TNI AL membutuhkan sekitar 12 kapal selam. Sedangkan untuk saat ini Indonesia baru mempunyai dua kapal selam. "Saat ini punya dua kapal selam dan lagi dibangun tiga kapal salam. Jadi tahun 2015 ada lima kapal selam," ucapnya.

Kemudian, lanjut Marsetio, dari 2015 sampai 2019, TNI AL telah menganggarkan dua kapal selam lagi. Sehingga pada tahun 2020, Negara mempunyai 7 kapal selam.

Dengan menggunakan kapal selam, Indonesia mempunyai kemampuan stretgis, untuk membangun kekuatan di bawah air. "Apalagi nanti akan dilengkapi dengan peluru kendali langsung bisa menembak rudal. Sehingga kita punya Keunggulan dan melahirkan 'pride' bagi angktan laut" ucapnya.

Adapun untuk saat ini TNI AL memiliki 61 ribu personil untuk mengamankan laut Indonesia dan  akan ditambah lagi menjadi10 ribu. Sehingga nantinya akan berjumlah 71 ribu personil.

"Kita sesuaikan juga dengan alokasi anggaran kita tentunya, kita tingkatkan sesuai dengan pengadaan alutsista kita. Kekuatan angkatan laut intinya ada pada armada, berbicara armada itu sendiri ada empat komponen dasar, yaitu, kapal perang, pesawat udara, marinir dan pangakalan" tuntasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement