Rabu 17 Dec 2014 05:31 WIB

Rumah Yatim Santuni Yatim dan Dhuafa di Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Damanhuri Zuhri
Rumah Yatim di Bali Santuni 100 Anak Yatim dan Dhuafa, Ahad (14/12).
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Rumah Yatim di Bali Santuni 100 Anak Yatim dan Dhuafa, Ahad (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Yayasan Rumah Yatim Arrahman Indonesia Cabang Bali memberikan santunan berupa perlengkapan sekolah untuk 100 anak yatim dan dhuafa di Kota Denpasar dan sekitarnya.

Program tahunan ini merupakan yang kedua kali diselenggarakan di Bali sejak kantor cabang di Pulau Dewata didirikan Maret 2013.

Ketua panitia, Fajar Maulana Sidik, mengatakan, yayasan lebih fokus kepada anak-anak yatim dan dhuafa pada level pendidikan dasar dan menengah pertama.

Dari 100 anak yang disantuni, 60 persennya perempuan dan 15 di antaranya merupakan non-Muslim. Hal ini mengingat keberagaman umat beragama di Bali.

"Kami menyurvei seluruh anak yang dianggap layak mendapatkan bantuan dari banjar-banjar yang ada, khususnya di Denpasar Barat," kata Fajar kepada Republika, Ahad (14/12).

Sebelumnya, panitia melakukan sosialisasi kepada 14 kepala dusun di Denpasar Barat terkait kegiatan 'Rumah Yatim Launching Back to School.

Sosialisasi ini dibantu oleh belasan sukarelawan Rumah Yatim Arrohman Indonesia Cabang Bali yang didominasi mahasiswa, seperti dari Universitas Udayana, STIKOM, dan Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Bali.

Ni Made Muliasih, seorang anak penerima santunan, mengaku senang sekali mendapatkan bantuan. Siswi kelas enam SD Negeri 23 Pemecutan itu berasal dari keluarga tidak mampu.

Ayahnya seorang buruh bangunan sedangkan ibunya tak bekerja. Meski demikian, Ni Made selalu meraih peringkat pertama di kelasnya. "Saya senang sekali. Semoga Rumah Yatim bertambah bagus dan maju," ujar Ni Made.

Gadis berambut panjang ini mengatakan, dia tak hanya mendapat santunan, tetapi juga bimbingan belajar, les bahasa Inggris, dan les komputer. Ia begitu bersemangat belajar demi cita-citanya melanjutkan pendidikan ke sekolah favoritnya, SMP Negeri 7 Denpasar.

Menurut Fajar, tahun depan Rumah Yatim Arrahman Indonesia Cabang Bali berencana mendirikan sebuah asrama tempat menampung anak-anak asuh.

"Jika sudah asrama, kami akan lebih mudah berinteraksi dengan anak. Mendidik anak itu tidak hanya formal di sekolah, tapi juga 24 jam, termasuk di rumah (asrama)," katanya.

Rencananya, asrama tersebut akan didirikan di Kampung Jawa atau Padang Sambian. Saat ini, pembangunannya sedang dalam proses negosiasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement