REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) mencanangkan 10 program strategis untuk memberdayakan Koperasi Indonesia. Salah satunya adalah pembangunan maritim.
Di sektor ini Dekopin mengedepankan konsep revitalisasi pasar ikan, kampung melayan dan pemberdayaan masyarakat pesisir dengan memanfaatkan koperasi nelayan dan perikanan.
Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid menyebut gagasan tersebut juga untuk menangkap pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke sektor produktif.
"Konsep ini sudah kita sampaikan ke menteri koperasi dan oleh menkop telah dijabarkan dalam sidang kabinet. Dan telah mendapat respons yang baik," ujar Nurdin Halid beberapa waktu lalu di Jakarta.
Selain itu, kata Nurdin, pihaknya juga akan membangun pusat database koperasi di Indonesia, bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Nantinya koperasi yang terbukti tidak berkegiatan dengan baik (aktif) akan diusulkan untuk dicabut badan usahanya ke Kemenkop dan UKM.
"Untuk apa pelihara koperasi bertahun-bertahun yang hanya nama tapi tanpa kegiatan," ujarnya.
Dalam mengklasifikasi koperasi mana yang dapat dipertahankan atau tidak, Dekopin melihatnya dari empat faktor. Yakni organisasi, manajemen, unit usaha dan permodalan.