REPUBLIKA.CO.ID,MEXICO CITY--Kelompok bersenjata menyerang sekitar 60 orang reporter Meksiko dan keluarganya, Selasa (16/12).
Organisasi jurnalis lokal mengatakan, mereka dihajar karena dituduh menunjukkan sikap tidak hormat pada kasus hilangnya 43 mahasiswa.
Insiden tersebut terjadi saat para jurnalis menggelar upacara penghargaan tahunan di kota Tlapa de Comonfort, Guerrero. Secara tiba-tiba sekelompok orang menyerang mereka.
''Ada puluhan bahkan seperti ratusan orang menggunakan tudung dan membawa senjata, yang lainnya membawa tongkat dan atribut polisi,'' kata presiden Klub Jurnalis Guerrero, Angel Mata, Rabu (17/12) pada AFP.
Mata mengatakan, pasukan bersenjata itu menamakan dirinya, Popular Movement of Guerrero. Media lokal melaporkan beberapa pasukan mengurung jurnalis di gedung kota.
“Mereka mengatakan kami telah menyinggung mereka,'' kata Mata.
Menurutnya, mereka menuduh jurnalis mengalihkan isu kematian dengan menggunakan ajang penghargaan sebagai promosi para politisi. Mata mengaku dipukuli, termasuk istrinya dan beberapa teman.
Mereka berhenti setelah koran Milenio melaporkan insiden dalam situsnya. ''Kami telah melapor pada komisi hak asasi manusia, komisi nasional, pemerintah tapi tak ada satu pun yang membantu kami,'' kata Mata.