REPUBLIKA.CO.ID, BUKARES -- Romania siap "membersihkan" tuduhan bahwa negara itu menampung keberadaan pusat-pusat penahanan rahasia CIA, kata kementerian luar negeri, Selasa (17/12).
Pada saat yang sama, Romania menekankan bahwa Bukares "tidak punya bukti" tentang apakah penjara-penjara tersebut memang ada.
Pihak berwenang Romania "dapat secara penuh membersihkan tuduhan-tuduhan" bahwa Bukares berkolusi dengan CIA menyangkut pemindahan para tahanan yang diduga sebagai teroris ke "lokasi-lokasi hitam" CIA, yang dibangun dengan tujuan untuk melakukan penyiksaan, kata kementerian itu.
Kementerian menekankan dalam pernyataannya bahwa negara Eropa tengah itu tidak disebut dalam rangkuman laporan menggegerkan yang diungkapkan Senat AS pekan lalu tentang perlakuan tidak wajar CIA terhadap para tersangka teroris.
Sebenarnya rangkuman itu telah menghapus nama-nama negara asing yang menampung keberadaan "lokasi-lokasi hitam" CIA, yang digunakan untuk menahan 119 orang yang mereka tangkap.
Namun, laporan-laporan media massa mengidentifikasi negara-negara tersebut sebagai Romania, Polandia, Lithuania, Thailand dan Afghanistan.
Kementerian luar negeri Romania mengatakan penyelidikan telah dijalankan untuk menemukan "penyelesaian" terhadap masalah tersebut dengan "menghormati prinsip-prinsip aturan hukum dan hak asasi manusia".
Kantor kejaksaan mengatakan kepada AFP bahwa penyelidikan telah dilakukan, menyusul keluhan yang dilontarkan Abd al-Rahim al-Nashiri, salah satu tersangka yang disebut-sebut dalam laporan Senat AS sebagai seorang korban penyiksaan.
Tidak ada keterangan lebih lanjut dari kantor kejaksaan.
Nama Al-Nashiri tampil dalam laporan Senat itu bersama-sama dengan tiga tersangka lainnya yang merupakan anggota al-Qaeda yang ditahan di Teluk Guantanamo, yang dilaporkan telah mengalami penyiksaan.
Pria berusia 49 tahun dan berkebangsaan Arab Saudi itu dituduh mendalangi peristiwa pemboman bunuh diri terhadap kapal angkatan laut AS, USS Cole, di Yaman pada 2000 hingga menewaskan 17 kelasi Amerika.
Pada Mei 2012, ia mengajukan gugatan hukum di Romania, dengan mengatakan bahwa is telah ditawan secara rahasia di negara tersebut antara 2003 hingga 2006.
Ia juga membawa kasus tersebut ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa.
Romania tidak pernah mengakui bahwa pihaknya menampung keberadaan penjara-penjara CIA.
Kementerian negara itu menegaskan, Selasa, bahwa Bukares "tidak memiliki bukti soal keberadaan pusat-pusat penahanan CIA di Romania ataupun penggunaan bandar-bandar udara Rumania untuk membawa atau menahan para tahanan yang diduga melakukan aksi-aksi terorisme".
Mantan kepala dinas intelijen Romania, Ioan Talpes, mengatakan pada Sabtu bahwa CIA kemungkinan telah menawan para tahanan di sebuah pusat "transit" di Romania. Namun, ia mengatakan bahwa Bukares tidak tahu-menahu soal kegiatan-kegiatan yang berlangsung di lokasi tersebut.
Kantor berita Mediafax mengatakan Talpes pada 2013 menjalani pemeriksaan hukum terkait kasus al-Nashiri.