REPUBLIKA.CO.ID,MINAHASA UTARA -- Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara menjamin ketersediaan elpiji di daerah itu, menjelang perayaan Natal 25 Desember 2014 dan malam Tahun Baru 2015, aman.
Kabag Perekonomian Pemkab Minahasa Utara, Maikel Karisoh, di Minahasa Utara, Rabu, mengatakan warga tidak perlu khawatir atas kelangkaan LPG di daerah tersebut. "Di daerah itu telah tersedia empat agen elpiji yang mendistribusikan sedikitnya 1000-an tabung elpiji. Empat pangkalan ini g mendapat jatah 560 buah per hari, jadi setiap hari sebanyak 1.240 buah tabung elpiji didistribusikan bagi sekitar 200 ribu warga," ujar Karisoh.
Hal ini, kata Karisoh, membuat pihaknya belum merasa perlu meminta penambahan stok. "Kami tetap melakukan pengawasan di setiap agen yang ada di Minahasa Utara dan tidak ditemukan keluhan tentang kelangkaan tabung elpiji," kata Karisoh.
Untuk saat ini, kata dia, belum ada penambahan kuota dari Pertamina, sebab belum ada lonjakan permintaan dari konsumen. "Baik dari rumah tangga yang menggunakan tabung 3 kg maupun dari dunia industri yang sering memakai tabung 12 kg belun ada permintaan," kata Karisoh menjelaskan.
Terkait ada beberapa pangkalan tidak menjual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Karisoh mengatakan harga tersebut masih dalam kewajaran yang bisa diterima oleh warga. "Kami tetap mengawasi pergerakan harga di tiap pangkalan. Namun untuk agen elpiji merupakan wewenang dari Pertamina untuk mengawasi," ujarnya.
Diketahui, harga eceran tertinggi tabung elpiji 3 kg? yang ditetapkan Pemprov Sulut melalui SK Gubernur nomor 205 tahun 2012, sebesar Rp15 ribu/tabung. SK Gubernur yang mengatur HET LPG ini berlaku di15 kabupaten/kota se- Sulut.