Rabu 17 Dec 2014 16:16 WIB

Pemerintah Siapkan Rp 5 M untuk Rumah Korban Longsor Banjarnegara

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
 Kondisi tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12).   (Antara/Anis Efizudin)
Kondisi tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12). (Antara/Anis Efizudin)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan segera merelokasi warga korban longsor Banjarnegara ke lokasi yang lebih aman. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma'arif mengatakan, pemerintah membutuhkan dana Rp 5,1 miliar untuk membangun 80 unit rumah bagi korban longsor.

"Presiden perintahkan agar masyarakat yang terkena bencana, yaitu 43 KK di Kecamatan Karangkobar dan 42 KK di Kecamatan Wanayasa segera direncanakan untuk direlokasi," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (17/12). 

Dia menjelaskan, saat ini BNPB bersama dengan sejumlah ahli dari Universitas Gadjah Mada tengah mencari lokasi baru yang aman bagi warga. Selain membangunkan rumah, lanjut Syamsul, pemerintah juga akan memberikan bantuan untuk menghidupkan kembali perekonomian warga yang sempat lumpuh selama bencana. 

Dia menyebut, bantuan stimulus diberikan dalam bentuk benih padi, kol, cabai, serta hewan ternak, termasuk kandang dan pakannya.  

"Jaminan hidup akan disalurkan pada masyarakat setelah ditentukan tempat baru dan rumahnya jadi. Ini tugas Kementerian Sosial," ujar Syamsul.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan dana sebesar Rp 25 miliar untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat longsor, mulai dari jalan, jembatan, tanggul, drainase, dan untuk menormalisasi sungai dan saluran irigasi.

Seperti diketahui, longsor terjadi pada Jumat (13/12) petang lalu di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara. Hingga hari ini, BNPB telah menemukan 79 korban tewas. Dengan demikian, masih ada 21 korban lain belum ditemukan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement