Rabu 17 Dec 2014 18:49 WIB

Survei: Pendukung dan Pembenci Kebijakan Ahok Nyaris Seimbang

Rep: CR05/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta, Ahok
Gubernur DKI Jakarta, Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kerap menuai pro dan kontra di masyarakat.

Berdasarkan survei yang dilakukan media monitoring Awesometrick, persentase respons netizen di internet baik positif dan negatif terhadap wacana tersebut nyaris seimbang.

"Ahok menerima cacian dari warga Jakarta lantaran mengeluarkan kebijakan-kebijakan non populis. Tapi juga banyak menerima dukungan dan pujian karena mengumrohkan petugas-petugas masjid," kata Yustina Tantri dari Amesometrick, Rabu (17/12).

Selama sepekan pemantauan 10 sampai 17 Desember 2014, Awesometrics, kata dia, menangkap bahwa mention (tanggapan) bersentimen negatif dan positif nyaris seimbang.

Total mention negatif terhadap beberapa kebijakan Ahok yaitu 42,761 persen. Sementara positif sekitar 53,761 persen dan netral 79,545 persen.

Khusus hari ini, di mana pelarangan motor di jalur protokol mulai diterapkan, persentase tersebut juga tidak berubah. Tanggapan negatif berjumlah 3,43 persen dan positif 4,519 persen.

"Linimasa malah tak banyak yang berkicau di twitter. Puncak percakapan soal Ahok justru terjadi pada 13 Desember 2014, dominan soal tuntutan warga agar Ahok merazia PSK," katanya.

Hari ini, kebijakan jalur bebas motor paling banyak diretweet netizen, selain soal Ahok mengumrohkan 30 penjaga mesjid.

Persentase percakapan tentang Ahok oleh netizen, antara lain, terkait PNS 14 persen, Legislasi Miras 14 persen, Razia PSK 15 persen, Jalur Bebas Motor 15 persen, Umroh 30 Penjaga Masjid 14 persen, Soal FPI 14 persen dan Transjakarta 14 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement