Rabu 17 Dec 2014 20:19 WIB

Ini Kriteria yang Harus Dipenuhi Calon Direksi Telkom

PT Telkom Indonesia
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
PT Telkom Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa calon direksi PT Telkom (Tbk) semakin ketat jelang RUPS yang akan digelar Jumat (19/12). Beberapa nama disebut bakal mengisi jajaran direksi PT Telkom periode 2014-2019. 

Antara lain, Indra Utoyo (Plt Dirut Telkom), Honesti Basyir (kini Direktur Keuangan PT Telkom) dan Alex Sinaga (saat ini Dirut PT Telkomsel). Ada pula nama lama, mantan dirut Telkom periode 2004 Sarwoto dan Riskan Chandra (kini Direktur Networking PT Telkom).

Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Riant Nugroho menjelaskan, agenda RUPS mendatang bakal mengusung agenda krusial. Yaitu, mengganti posisi Arief Yahya (Dirut Telkom yang kini menjabat menteri pariwisata) beserta jajarannya.

"Telkom ibarat gadis cantik yang mengundang banyak kepentingan. Apalagi semua posisi yang ditawarkan (jajaran direksi) masing-masing memiliki nilai strategis bagi kelangsungan Telkom," ungkapnya, Rabu (17/12).

Ia menyebut, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi jajaran direksi Telkom. Antara lain, memiliki sikap kepemimpinan, kemampuan melakukan perubahan, integritas dan bersih. 

Selain itu, lanjutnya, ada empat kriteria lain yang harus dipenuhi. Pertama, harus berasal dari dalam perusahaan atau lingkungan Telkom sendiri. "Artinya dia harus sosok yang memiliki rekam jejak karier dari Telkom. Dia sudah memahami seluk-beluk Telkom, baik hal yang sudah dilakukan maupun rencana yang akan dilakukan," ujarnya.

Kedua, paparnya, calon tersebut telah memiliki pengalaman sebagai CEO di lingkungan Telkom maupun anak perusahaannya. "Pertimbangan ini merupakan syarat penting. Karena sebagai perusahaan besar, maka kematangan pengalaman harus dimiliki," ungkap Riant.

Ketiga, tidak boleh memiliki kepentingan atau afiliasi dengan kepentingan kelompok atau politik tertentu. "Kalau memang ada sponsor yang mengusulkan calon, silakan saja. Tapi syarat ideal dalam mengusung calon harus berdasarkan syarat tersebut," tegasnya.

Riant tak menampik fakta bahwa tidak sedikit calon direksi yang disponsori kelompok atau kepentingan justru bertendensi akan melakukan aksi balas budi. "Ini yang kita tidak harapkan. Dia harus independen, dan hanya karena pertimbangan profesionalitas saja, dia dapat diberi amanah,” ungkapnya.

Keempat, papar dia, calon tersebut harus memiliki totalitas dalam bekerja. Dia harus memiliki visi dalam mengembangkan Telkom. "Berarti, calon tersebut harus mampu menguasai tiga hal utama bisnis Telkom. Yakni jaringan, aplikasi, dan sebagai perusahaan yang memberi jasa solusi," urainya.

Meski tidak secara tertulis, lanjut dia, menjadi hal lumrah bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut andil dalam memutuskan calon direksi perusahaan pelat merah tersebut. "Mungkin tidak memilih, namun apapun sinyal yang disampaikan, presiden menjadi titik akhir," ujarnya.

Saat ini, dikabarkan tengah berlangsung proses assessment yang melibatkan sebagian besar eksekutif Band-1. Yaitu pemegang jabatan mulai deputy executive general manager, executive general manager, vice president, dan CEO beberapa anak usaha Telkom. 

Kandidat terbaik dalam assessment telah diusulkan ke kementerian BUMN sebelum dibawa ke mensesneg dan sekretaris kabinet untuk diikutsertakan dalam tim penilai akhir (TPA).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement