REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Amerika Serikat dan Kuba telah sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik yang tidak baik sejak tahun 1967.
Perbaikan hubungan ini dilakukan setelah Presiden Obama dan Raúl Castro melakukan pembicaraan rahasia selama 18 bulan yang ditengahi oleh paus fransiskus.
Pembicaraan awalnya dlakukan untuk menyelesaikan pembebasan tahanan AS Alan Gross seorang kontraktor bantuan pemerintah AS yang ditahan selama lima tahun di Kuba dan dituduh sebagai mata-mata.
Pemulangan Alan Gross ke Amerika Serikat yang ditemani oleh tiga anggota Kongres, menjadi pertanda bahwa kedua negara telah membuat kesepakatan yang jauh lebih besar dan tidak hanya kesepakatan untuk pembebasan para tahanan dan mata-mata lainnya.
"Langkah-langkah ini akan menjadi perubahan paling signifikan dalam kebijakan Kuba selama lebih dari 50 tahun," ujar seorang pejabat senior pemerintah dalam di Gedung Putih seperti dilansir Guardian (17/12).
Kesepakatan ini juga mengatur embargo perdagangan AS Kuba. Gedung Putih berharap bahwa dengan menggunakan serangkaian tindakan eksekutif untuk meminimalkan pelaksanaannya, dapat memberikan terobosan yang akan mendorong reformasi politik di Kuba dan melembutkan oposisi politik di AS.
"Kami menyadari bahwa beberapa anggota Kongres akan sangat tidak setuju dengan apa yang presiden umumkanhari ini, tetapi ini akan menjadi dialog yang sedang berlangsung. Kami percaya kebijakan keterlibatan akan lebih efektif," ujar anggota kongres.