REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Proses pemulasaraan jenazah korban tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah akan dihentikan. Hal itu karena banyak kondisi jenazah yang sudah sangat rusak dan tak berbentuk lagi.
"Meski proses evakuasi terus berlangsung, korban yang ditemukan tim sudah tidak berbentuk lagi karena terlalu lama tertimbun dalam timbunan longsoran," kata relawan pemulasaraan jenazah, Pudjo Hardiansyah, Kamis (18/12).
Ia melanjutkan, berdasarkan diskusi dengan pihak- pihak terkait, tidak ada proses pemulasaraan jenazah lagi. Sehingga jenazah setelah evakuasi, langsung dimakamkan di pemakaman umum setempat.
Sementara itu, sepekan usai bencana longsor yang memporakporandakan ratusan rumah di dusun Jemblung, Sampang, Karangkobar, relawan mulai memfokuskan penanganan bencana pada tahap pemulihan pasca bencana.
Yakni penanganan berganti fokus pada trauma healing, pembersihan tempat kejadian longsor dan proses recovery bencana lainnya. Anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara ini juga menyampaikan, para relawan akan dikerahkan untuk proses trauma healing dan pemulihan area longsor.
"Sejak dua hari yang lalu, kami memulai aktivitas trauma healing untuk anak – anak korban longsor di Desa Ngaliyan," ujarnya.
Tim gabungan juga sudah mulai membersihkan sungai dan pemulihan area longsor, pemulihan tersebut adalah pembersihan lokasi, pembersihan dan melancarkan arus sungai.
"Termasuk membuka akses ekonomi warga yang telah tertputus sejak Jumat (12/12) lalu," tambahnya.