REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, ada sekitar Rp 300 triliun yang hilang setiap tahunnya dari perairan Indonesia akibat kasus pencurian ikan atau illegal fishing.
"Ini bukan angka yg kecil. Oleh sebab itu ini juga harus dihentikan," kata Jokowi di Jakarta, Kamis (18/12) seperti dilansir dari laman setkab.go.id.
Ia meminta agar daerah, provinsi, kabupaten/kota untuk ikut menyelesaikan illegal fishing. Jangan sampai ada lagi kapal asing yang mencuri ikan. Sehingga sumber daya perairan bisa dimanfaatkan untuk rakyat dan bangsa.
Jokowi menyebut, sudah memerintahkan menkopolhukam, kapolri, KSAL, kementerian kelautan dan perikanan untuk tegas menyelesaikan masalah terkait illegal fishing. “Jangan ada toleransi lagi,” tegasnya.
Dua bulan lalu, kata dia, sudah memerintahkan untuk menenggelamkan kapal yang berani masuk ke perairan Indonesia dan melanggar. "Tetapi setelah saya ulang tiga kali baru ditenggelamkan. Saya juga mikir kenapa sampai tiga kali, mestinya sekali sudah langsung ditenggelamkan," ujarnya.
Berdasarkan informasi Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, jelas dia, kapal asing yang ada di perairan Indonesia antara 5.400 sampai tujuh ribu. Lebih dari 90 persennya merupakan kapal ilegal. "Ini sudah tidak boleh lagi ada ribuan kapal mencuri ikan-ikan kita," tegasnya.
Menurut Jokowi, Indonesia baru sekali menenggelamkan kapal asing. Ia pun mengaku masih menunggu lagi kapal ditenggelamkan.
"Masa dari lima ribu sampai tujuh ribu kapal, hanya tiga yang ditenggelamkan? Kurang," kata Jokowi.