REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons positif dibangunnya Pusat Sejarah Konstitusi yang berlokasi di lantai 5, Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Jokowi mengatakan, selama ini sejarah kurang diperhatikan. Padahal, sejarah adalah identitas sebuah bangsa.
Karenanya, ia mengapresiasi hadirnya Pusat Sejarah Konstitusi yang diharapkan dapat menjadi pusat edukasi sejarah baru bagi generasi penerus bangsa.
"Saya memberikan penghargaan yang amat tinggi karena sejarah dihadirkan di MK. Bagus sekali untuk anak-anak kita supaya tidak melupakan sejarah," ucap mantan gubernur DKI Jakarta tersebut, usai meninjau Pusat Sejarah Konstitusi.
Pusat Sejarah Konstitusi sendiri memiliki area seluas 1.462 meter yang terdiri dari delapan zona, mulai dari zona Pra Kemerdekaan hingga zona Perubahan UUD 1945. Di Zona Kemerdekaan, ditampilkan perjuangan bangsa Indonesia saat mewujudkan kemerdekaan sejak pembentukan badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) hingga pengucapan teks proklamasi.
Kemudian, di zona Undang-Undang Dasar Tahun 1945, ditampilkan diorama rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang menjadi tahapan awal dalam mengisi kemerdekaan Indonesia. Secara umum, Pusat Sejarah Konstitusi ini mendokumentasikan secara runut dinamika perjalanan sejarah konstitusi dan perkembangan MK melalui perpaduan informasi, seni, dan teknologi.