Sabtu 20 Dec 2014 07:02 WIB

Catur: Pemerintah Jangan Takut PSSI

Rep: Angga Indrawan/ Red: Didi Purwadi
Netizen meminta Menpora Imam Nahrawi berani membekukan PSSI.
Foto: Republika
Netizen meminta Menpora Imam Nahrawi berani membekukan PSSI.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mantan wakil ketua komisi disiplin PSSI, Catur Agus Saptono, memberikan pandangan sekaligus keyakinan pada Kemenpora untuk tidak gentar menghadapi perlawanan dari PSSI.

Menurutnya, sudah saatnya pemerintah menunjukkan kekuatannya sebagai lembaga yang berhak mengawasi seluruh kegiatan olahraga di Indonesia.

"Tidak ada alasan pun untuk pemerintah takut," ujar Catur dalam acara diskusi sepak bola di Universitas Indonesia.

 

 

"Bila perlu pemerintah langsung sampaikan surat resmi ke FIFA, bahwa PSSI hari ini sudah tidak lagi didukung pemerintah dan masyarakat," kata pengurus PSSI yang mengundurkan diri setahun silam tersebut.

Otomatis, kata Catur, FIFA sendiri nantinya yang akan membekukan PSSI. Menurutnya, FIFA juga perhatian terhadap kondisi anggotanya yang tidak bisa bersinergi dengan pemerintahnya.

Hal itu, kata Catur, juga dibuktikan bahwa federasi sepak bola manapun tidak akan bisa mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia tanpa persetujuan pemerintahnya. (Menpora dan PSSI saling kecam)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement