REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BANDUNG BARAT -- Hujan besar, menyebabkan longsor di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terjadi di tiga titik, Jumat (19/12) pukul 20.00 WIB.
Yakni, dua titik di Desa Cijambu dan satu titik Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor.
Di Kampung Sanayan, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, KBB, longsoran tanah memenuhi jalan raya. Sehingga, akses jalan utama menuju Waduk Saguling terputus. Tebing setinggi 30 meter itu, tergerus separuhnya. Panjang longsoran mencapai 20 meter.
"Sebenarnya ini yang terparah, cuma beruntung tidak ada rumah yang tertimbun," ujar Kapolsek Sindangkerta C Supriatna kepada wartawan, Sabtu (20/12).
Akibat longsoran tersebut geliat ekonomi dan aktivitas warga setempat terganggu. Mereka tidak bisa mencari jalan alternatif, lantaran jalan itu merupakan jalur utama.
"Tidak ada jalan lagi, semua pelajar dan aktivitas warga terganggu," ujar pelajar MA Darul Fiqri asal Desa Cijambu, Fahmi Ali (17 tahun).
Fahmi mengatakan, ia terpaksa jalan kaki untuk menuju Cililin. Karena, harus mengikuti ajang Porseni di MAN Cililin. Akibat akses jalan yang tertutup longsor dan tak bisa dilalui kendaraan, Ia harus berjalan kaki sekitar 500 meter.
"Tidak bisa pakai kendaraan. Jadi jalan aja, kami mau ikut Porseni," katanya.
Fahmi mengatakan, Ia berjalan kaki bersama sembilan rekannya. Jadi, walaupun agak jauh tak akan terlalu terasa. Ia berharap, longsoran itu bisa segera dievakuasi agar tidak mengganggu aktivitas warga.
Menurut Kapolsek Sindangkerta C Supriatna, proses evakuasi, masih dilakukan di tiga titik yang mengalami bencana longsor akibat hujan deras yang terjadi pada Jumat (19/12) pukul 20.00 WIB itu. Alat berat, dikerahkan untuk membersihkan reruntuhan.
Di Desa Baranangsiang, ada 14 rumah yang terkena longsoran. Sedangkan di Desa Cijambu, ada empat rumah yang terkena longsoran.