REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengimbau agar sekolah-sekolah lebih memperketat pengamanan bagi para siswa menyusul terjadinya peristiwa penyanderaan terhadap siswi SD di Gresik, Jawa Timur, Rabu (17/12).
"Kami mengimbau seluruh sekolah agar meningkatkan keamanan terutama sekolah anak-anak kecil (TK dan SD). Termasuk pengamanan satpam ditingkatkan. Karena Polri tidak mampu mengawasi seluruh sekolah yang ada," kata Sutarman di Jakarta, Jumat (20/12).
Hal itu penting, karena menurutnya, anak kecil sangat rentan menjadi korban penyanderaan atau penculikan.
Dalam aksi penyanderaan maupun penculikan, korbanlah yang paling dirugikan. "Bisa mengganggu perkembangan psikis anak-anak yang disandera," katanya.
Ia pun berharap kejadian di Gresik tidak terulang lagi di masa datang.
Sebelumnya, Rabu (17/12), peristiwa penyanderaan terjadi selama kurang lebih dua jam dan mengakibatkan pelaku bernama Fuad asal Lombok, NTB, tewas setelah tim buser Polres Gresik menembak pelaku sebanyak dua kali.
Korban penyanderaan seorang siswi SD kelas 4 bernama Zyahriani Putri Agustin (9) yang secara tiba-tiba di depan Kantor Kodim 0817 Gresik dirangkul dan diacungkan pisau di leher.
Pelaku kemudian meminta petugas Kodim mengantar dengan mobil menuju pelabuhan sambil mengancam korban. Dan di saat pelaku lengah dalam perjalanan petugas menarik sandera dan membawa keluar dari mobil.
Akibat peristiwa itu, pelaku tewas di lokasi kejadian, sementara korban berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.