Sabtu 20 Dec 2014 15:47 WIB

OJK Dukung Bank Mandiri Buka Cabang di Malaysia

Rep: C78/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas melayani nasabah di kantor layanan Bank Mandiri, Jakarta, Senin (11/8).(Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat).
Petugas melayani nasabah di kantor layanan Bank Mandiri, Jakarta, Senin (11/8).(Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung rencana Bank Mandiri untuk mendirikan cabang di negara tetangga Malaysia. Bahkan, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengaku akan memayunginya dengan semangat resiprokalitas atau timbal balik agar prinsip keadilan terjaga.

"Bagus, selalu kita dorong, bahkan akan ada MoU dengan Bank Malaysia agar resiprokalitas itu jalan," kata dia singkat seraya berlalu, seusai acara pembukaan Pasar Keuangan Rakyat pada Sabtu (20/12).

Lebih lanjut, Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S Soetiono sepakat dengan apa yang diutarakan Muliaman. Terlebih, lanjut dia, dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di 2015, hubungan kerja sama antar negara tetangga sangat terbuka.

"Pasar domestik kita sudah lebih kuat, makanya kita juga ingin mendorong agar bisa lebih kuat lagi berkompetisi dengan yang lainnya," kata dia kepada ROL.

OJK selama ini berusaha menjaga agar kerja sama tersebut berlangsung adil serta terjadi resoprokalitas. Indikatornya dari mulai persyaratan permodalan, persyaratan suku bunga, jumlah kredit yang diberikan serta kesehatan masing-masing debitur yang menerima.

Ketentuan tersebut, lanjut dia, menjadi tolak ukur untuk menjaga agar rambu-rambu prudensial terbangun dalam penyelenggaraan bank antar negara. Diharapkan, bank-bank lainnya pun terdorong untuk melakukan hal serupa dengan tetap tak mengabaikan perbankan domestik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement