Ahad 21 Dec 2014 08:11 WIB

Aksi Bersepeda untuk Mengenang Korban Penyanderaan Sydney

Rep: C14/ Red: Bayu Hermawan
Evakuasi korban penyanderaan Sydney
Foto: bbc
Evakuasi korban penyanderaan Sydney

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sekira 50 orang dari pelbagai komunitas Muslim di Sydney, Australia, pagi hari ini (21/12) berkumpul di dekat Masjid Lakemba. Dengan mengayuh sepeda, mereka kemudian berangkat bersama-sama menuju kawasan pusat bisnis Martin Place, tempat Kafe Lindt berlokasi.

Aksi bersepeda ini untuk mengenang para korban penyanderaan tragis yang terjadi di kafe tersebut pada Senin (15/12) lalu. Di Martin Place, mereka juga mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang Katrina Dawson dan Tori johnson. Keduanya merupakan korban meninggal dalam aksi penyanderaan tersebut.

Setelah itu, para pesepeda dan warga setempat berdoa bagi perdamaian di Australia. Tampak pula beberapa spanduk kecil bertuliskan slogan "I'll Ride With You".

Tulisan itu marak ditampilkan terutama di media sosial pasca-peristiwa penyanderaan. Itu merupakan dukungan simbolis terhadap Muslim Australia yang cenderung mengalami stereotip teroris.

Sophie Bartho dari Komunitas Sepeda New South Wales, mengatakan, aksi bersepeda ini merupakan bentuk penghormatan bagi para korban. Meskipun sederhana, menurut Sophie, acara ini sarat makna simpatis.

"Ini cara yang damai untuk menyatukan pelbagai unsur masyarakat Sydney, tanpa memandang apa agama kita," ujar Sophie Bartho, Ahad (21/12) di Sydney, seperti dilansir ABC News.

Menurutnya mayoritas masyarakat Australia memandang penyanderaan di Sydney lalu secara bijak. Mereka menganggapnya sebagai momen untuk persatuan Australia, yang memiliki keberagaman budaya dan agama. Bukan saatnya lagi menambah duka nasional dengan sentimen identitas agama.

Pada Sabtu (20/12) malam sebelumnya, sebuah acara berkabung bagi para korban penyanderaan juga digelar di kawasan Martin Place. Ribuan orang menghadiri acara tersebut.

Pada Senin (15/12), Man Haron Monis menyandera staf dan para pengunjung Kafe Lindt di Martin Place, Sydney, Australia.

Aksi penyanderaan itu dilakukan Man Haron seorang diri. Diketahui, pendatang asal Iran ini mengalami degradasi mental. Dia sempat menggunakan simbol-simbol Islam dalam aksi penyanderaan itu.

Hingga kini, aparat kepolisian Sydney masih memperketat penjagaan di kawasan Martin place.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement