REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kubu Agung Laksono mengajukan sejumlah syarat yang bersifat mutlak jika ingin terjadi Islah. Pengamat Politik Emrus Sihombing menilai ketika syarat tersebut merupakan harga mati maka islah akan sulit terjadi.
"Ketika diajukan sebagai syarat, apalagi syarat itu harga mati, justru menghambat islah bagi kedua kubu ini," terang Emrus pada Republika Online (ROL), Ahad (21/12). Emrus menjelaskan ketika konflik politik terjadi, maka akan terjadi kompromi berpolitik. Saat kompromi ini dilakukan, bisa saja tak semua hal yang dituntut oleh kedua belah kubu dapat terpenuhi seluruhniya.
Emrus mengatakan sebaiknya Agung mengungkapkan saja keuntungan jika Golkar memenuhi syarat islah yang diajukan. Bukan menekankan bahwa syarat islahnya mutlak harus dipenuhi.
Sebagai contoh, salah satu syarat islah kubu Agung adalah Golkar memberi dukungan pada pemerintah. Pada poin ini, kubu Agung harus bisa membangun sebuah argumentasi yang menunjukkan hal-hal positif jika Golkar mendukung pemerintah. "Artinya, yang menjadi fokus dan orientasi (dalam dialog kedua partai) adalah keuntungan bagi masa depan Golkar. Jangan keuntungan bagi ARB (Aburizal Bakrie) dan keuntungan bagi Agung Laksono," kata Emrus.