Ahad 21 Dec 2014 16:30 WIB

Kubu Ical Abaikan Prediksi Golkar akan Terpuruk

Rep: c13/ Red: Joko Sadewo
Bambang Soesatyo
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar versi Ical mengaku tak gentar menerima hasil survei yang mengatakan Golkar akan turun suara di pemilu mendatang. Pernyataan terkait penurunan suara itu tidak hanya dari lembaga survei, tapi juga berasal dari beberapa pengamat politik Indonesia.

"Kami santai dan tidak gentar," ujar Bendahara Umum Golkar versi Ical, Bambang Soesatyo kepada /Republika Online (ROL), pada Ahad (21/12). Bambang menduga pandangan dan survei tersebut hanya untuk menakuti saja.

Banyaknya pihak yang mengatakan Golkar akan terpuruk jika tidak islah, Bambang mengaku tidak tahu alasan mereka berpendapat tersebut. Padahal, ujarnya, Pemilu masih lima tahun lagi. Jadi kemungkinan prediksi penurunan suara di Pemilu nanti, tidak berpengaruh bagi Golkar.

Tantangan yang dihadapi Golkar saat ini, menurut dia, tidaklah berat. Hal ini mengingat Golkar pernah mengalami masalah yang paling berat saat masa reformasi dahulu. Dan ternyata Golkar terus berkembang hingga kini.

Bambang menilai masalah yang dihadapi kini lebih kepada persoalan perbedaan ambisi. Menurutnya, perbedaan ambisi ini hanya terjadi di antara elit Golkar saja. Publik bisa menilai dengan baik atas masalah yang dihadapi Golkar.

Menurutnya, publik akan menilai terpecahnya Golkar karena terdapat elit Golkar yang masih bermimpi menjadi menteri. Ini terlihat dari adanya kubu yang sangat ambisius menginginkan Golkar kembali menjadi pendukung pemerintah

Sebelumnya, banyak pihak memprediksi konflik Partai Golkar akan membuat partai itu terpuruk. Salah satu yang mengatakannya adalah Lingkaran Survei Indonesia (LSI). LSI mengatakan apabila Pemilu Legislatif dilakukan pada Desember 2014, maka elektabilitas Partai Golkar sebesar 8,4 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement