REPUBLIKA.CO.ID, KUBA -- Menanggapi komentar Presiden Erdogan mengenai masjid yang akan dibangun di Kuba, Duta besar Kuba, Albertao Gonzales Casals menyatakan bahwa mereka telah berpikir untuk membangun sebuah masjid. Ia mengatakan Muslim yang tinggal di Kuba memiliki hak untuk memiliki sebuah masjid.
Jumlah populasi muslim di Kuba sebanyak 5.000 dari 11 juta jumlah populasi Kuba. Rencana pembangunan masjid ini sudah mulai dibahas sejak dua tahun lalu. "Muslim di Kuba telah mengajukan permintaan untuk sebuah masjid. Kami adalah sebuah negara sekuler. Kami menganggap tuntutan agama yang berbeda. Muslim memiliki hak untuk masjid. Pemerintah Turki akan membantu Kementerian Agama juga akan membantu pembangunan. Yang penting adalah requestion orang-orang yang tinggal di Havana dan kami telah mempertimbangkan hal ini untuk beberapa waktu. Masjid ini akan dibangun," ujar Albertao Gonzales Casals seperti dilansir Worldbulletin (20/12).
Presiden Erdogan mengatakan dalam sambutannya bahwa Amerika ditemukan sebelum tahun 1492. Sebelum Columbus, 314 tahun sebelumnya pelaut Muslim berlayar dan telah mencapai benua Amerika pada 1178. Di Christopher memoar Columbus 'ada yang menyebutkan sebuah masjid di atas bukit.