Senin 22 Dec 2014 05:33 WIB

Abdullah Delancey, Berawal dari Iman Buta (3-habis)

Rep: c70/ Red: Damanhuri Zuhri
Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).
Foto: kaligrafibambu.com
Dua Kalimat Syahadat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,

Delancey menemukan ketenangan dalam Islam

Sang imam masjid memberi Delancey sebuah buku yang ditulis oleh Ahmed Deedat. Ia sangat menghargai pemberian buku tersebut. Ia mempelajari semua materi yang tertulis dalam buku tersebut.

Delancey sangat terkejut setelah mempelajarinya. Ia bahkan menanyakan kepada dirinya, “Bagaimana mungkin aku menjadi seorang Kristen begitu lama. Dan sekalipun aku tak pernah mendengar tentang kebenaran?”

Akhirnya, 24 Maret 2006, ia kembali datang ke masjid. Tepat sebelum shalat Jumat, ia mengikrarkan dua kalimat syahadat. Dengan yakin, Delancey memutuskan memeluk Islam.

Lalu, ia mulai aktif berkomunikasi dengan komunitas Muslim. Ia merasakan ketenangan yang luar biasa dan begitu mencintai agama barunya tersebut. ”Itu adalah hari terbaik dalam hidupku,” ungkapnya bahagia.

Namun, cobaan dari Allah SWT segera datang sejak Delancey menjadi seorang Muslim. Orang-orang mulai menghindarinya. Mereka juga menertawakannya. Teman-teman Kristennya tak pernah berbicara kepadanya. Bahkan kedua orang tuanya, tak mengakui Delancey.

Semua itu tak menjadi soal baginya. Ia suka menjadi seorang Muslim. Bahkan jika semua orang di Kanada menganggapnya aneh. Ia memang tak pernah keberatan dengan semua ini. Meski ada pertanyaan, “Mengapa kau diam saja diperlakukan seperti itu?”

Alasannya akan ia jawab sendiri kelak di hadapan Allah SWT setelah meninggal. Allah SWT juga selalu memberinya kekuatan. Memberikan bantuan kepadanya dalam melewati masa-masa sulit.

Ia sangat bersyukur dengan ini. Ditambah, ia mempunyai banyak saudara Muslim yang selalu berada di sampingnya dalam keadaan senang atau susah.

Secara hukum, Delancey mengganti nama depannya menjadi Abdullah. Nama yang sangat ia suka. Ia adalah satu-satunya Muslim yang mendapat kesempatan bekerja di rumah sakit di daerah tempat tinggalnya. “Semua berkat Allah,” katanya menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement