REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang berharap damai Natal tidak hanya sebatas simbol, tetapi harus terus dibangun dan dipelihara untuk meningkatkan nilai-nilai keimanan sekaligus memberikan kesadaran.
"Damai Natal harus dalam bentuk nyata menyayangi dan menghargai sesama umat manusia?berlandaskan kasih tanpa membeda-bedakan," kata Gubernur Sarundajang seperti dikutip Kabag Humas Setda Provinsi Sulut Jahja Rondonuwu di Manado, Senin.
Gubernur mengatakan hal itu pada Ibadah Natal TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW), Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulut.
Ibadah Natal tersebut dirangkai dengan Puncak Peringatan Hari Ibu ke-86?Tahun 2014 Tingkat Provinsi Sulut (21/12) bertempat di Graha Gubernuran Bumi Beringin Manado. Gubernur Sarundajang mengatakan kerukunan dan toleransi antarumat beragama yang telah terjalin lama di bumi 'nyiur melambai' ini harus tetap dijaga.
Kerukunan dan toleransi sebagai modal untuk mensejahterakan masyarakat Sulut, dan peran ibu-bu sangat diperhitungkan dengan memaksimalkan pragram-program dari semua organisasi wanita demi kesejahteraan keluarga. Gubernur Sarundajang mengharapkan kepada pimpinan, pengurus dan anggota TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, BKOW, PAI dan Dekranasda bahkan masyarakat Kristiani dalam menyambut Natal Yesus Kristus harus hidup sederhana dan penuh kerendahan hati.
Hadir pada kesempatan itu Ketua TP. PKK Ny. Deetje Sarundajang Laoh Tambuwun, Wakil Gubernur Sulut Djouhari Kansil, MPd dan Ny. Mike Kansil Tatengkeng, Pengurus dan Anggota Organisasi wanita, Ketua dan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sulut, Para Asisten Sekda dan Kepala SKPD Provinsi Sulut.