REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jenderal Moeldoko mengakui telah mengantongi hasil penyelidikan insiden yang melibatkan anggota TNI dan Polri di Batam, Kepulauan Riau beberapa waktu lalu.
Ia pun mengatakan telah melakukan evaluasi sekaligus memberikan keputusan terkait nasib para prajurit yang terlibat dalam insiden tersebut. Terlebih lagi bentrokan sejenis di Batam telah terjadi dua kali sehingga harus ada tindakan jelas kepada para prajurit.
Salah satu langkah yang dilakukan TNI AD adalah memindahkan sekitar 100 anggota TNI AD yang berada di Batam akan dipindahkan ke wilayah Indonesia Timur. Penempatan personel-personel itu pun bakal disebar di seluruh wilayah Indonesia Timur.
''Salah satu pembinaan, ada sebagian yang perlu dipindahkan agar tidak menjadi persoalan lagi di tempat sana (Batam). Mungkin mereka memerlukan untuk mengenal tempat baru,'' kata Moeldoko sesaat setelah membuka Rapim TNI tahun 2015, Senin (22/12).
Panglima TNI menegaskan tidak bisa lagi memberikan toleransi pada tindakan indisipliner para prajuritnya. Karena itu, ia menegaskan akan melakukan perombakan.
Langkah-langkah tersebut antara lain dengan adanya pendekatan kesejahteraan, tindakan hukum, dan sanksi administrasi. Selain itu ada pula aspek pembinaan satuan sebagai cara untuk mencegah terjadinya kasus-kasus indisipliner oknum-oknum prajurit.