REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, negaranya akan penuh semangat menentang proposal Palestina di Dewan Keamanan PBB untuk mengatur 2017 sebagai batas waktu mengakhiri pendudukan Israel.
"Bisa jadi bahwa Palestina akan menyerahkan kepada Dewan Keamanan PBB proposal mereka untuk secara sepihak memaksakan pembentukan negara Palestina serta kondisi lain yang tidak dapat kami terima," kata Netanyahu dalam pidatonya di Laturn, Yerusalem Barat, dilansir Anadolu, Ahad (21/12) .
Ia berharap masyarakat internasional menolak usulan yang mendukung batas waktu pendudukan Israel di Palestina. Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel sedang diserang di dua gerakan sekaligus yakni Hamas dan organisasi lainnya yang ia sebut sebagai teroris.
Sebelumnya, pada Rabu (17/12), Yordania mengajukan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mendukung menetapkan batas waktu bagi Israel untuk mengakhiri pendudukannya atas tanah Palestina pada akhir 2017.