Selasa 23 Dec 2014 18:30 WIB

Keluarga Jadi Benteng Hadapi Globalisasi

Keluarga Bahagia (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Keluarga Bahagia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Uskup Agung Semarang Mgr Johanes Pujasumarta mengatakan keluarga menjadi benteng dalam menghadapi arus globalisasi yang mengerdilkan kemanusiaan. Hal tersebut disampaikan Uskup dalam pesan Natal 2014 di Semarang, Selasa, yang mengambil tema "Berjumpa Dengan Allah Dalam Keluarga".

Ia menjelaskan perubahan cepat dan perkembangan dahsyat dalam berbagai bidang bukan hanya memberi manfaat, tetapi juga membawa akibat buruk pada kehidupan keluarga Menurut dia, beberapa waktu terakhir muncul berbagai gejala besar yang merupakan bagian dari budaya kematian. "Marak terjadi aborsi, muncul arus globalisasi ketidakpedulian, dan sebagainya," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, manusia harus menjadi agen untuk melawan arus merusak tersebut yang dimulai dari keluarga. Ia menuturkan Natal mengingatkan manusia akan kehadiran Allah melalui Yesus dalam keluarga

"Keluarga sebagai tanda kasih Allah memiliki tugas melindungi kehidupan," katanya. Moral dasar keluarga yang kuat, lanjut dia, akan membentuk masyarakat yang kuat pula. "Tugas keluarga melindungi dan memelihara kehidupan," pungkasnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement