Selasa 23 Dec 2014 17:43 WIB

Tingginya Wisatawan, Berpengaruh Naikkan Harga Kebutuhan Pokok

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Winda Destiana Putri
Jalan Malioboro, ikon wisata Yogyakarta
Foto: Antara
Jalan Malioboro, ikon wisata Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hasil Pemantauan TPID (Tim Pemantau Inflasi Daerah) DIY menunjukkan kebanyakan harga komoditas kebutuhan pokok yang stabil sehingga harga terkendali.

Dari 30 komoditas yang dipantau, sebanyak sembilan komoditas harga stabil, 11 komoditas harga naik dan hanya empat komoditas yang naiknya lebih dari lima persen serta 10 komoditas justru harganya turun.

Hal itu dikemukakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY Didik Purwadi dalam jumpa pers Hasil  Pemantauan Harga Kebutuhan Pokok TPID DIY di lima pasar di DIY (Pasar Beringharjo, Pasar Prambanan, Pasar Wates, Pasar Bantul, Pasar Argosari Gunungkidul), di Gedung Pracimosono Kepatihan Yogyakarta, Selasa (23/12). Sejak pekan lalu wisatawan sudah memadati kota Yogyakarta.

Dia mengungkapkan keempat komoditas yang kenaikan harganya di atas lima persen adalah kacang tanah (6,92 persen), daging ayam potong

(6,50 persen), cabe merah besar (6,94 persen), bawang merah (6,67 persen). Harga komoditas yang cenderung turun adalah ikan seperti ikan nila hitam (turun dua persen), nila merah (turun dua persen), ikan kembung (turun 2,19 persen).

Sementara itu untuk harga daging sapi stabil dan relatif turun. Menurut Didik, kedatangan wisatawan yang memadati DIY dan banyaknya hajatan berpengaruh terhadap kenaikan harga. Hal senada juga dikemukakan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Arofah Noor Indriani. Dari pantauan harga di pasar selama dua hari menunjukkan harga komoditas kebutuhan pokok rata-rata stabil.

Jumlah konsumen rumah tangga tidak mengalami peningkatan, tetapi terjadi peningkatan kebutuhan untuk katering karena banyak yang hajatan. Karena itu  pemda DIY berupaya untuk meningkatkan manajemen stok di pedagang Beringharjo, Argosari Wonisari, Wates dan Bantul. Di samping itu, adanya kenaikan BBM juga berpengaruh terhadap kenaikan harga.

Selanjutnya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Arif Budi Santoso mengatakan dengan kedatangan wisatawan cukup banyak dan umumnya mengambil uang di ATM Yogyakarta pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Perbankan di DIY dan telah disepakati untuk Natal dan Tahun Baru Bank Indonesia menyiapkan Rp 1,6 triliun.

"Hal itu lebih banyak untuk mengisi mesin ATM dengan pecahan Rp 50 tibu dan Rp 100 ribu. Dengan harapan dengan penyediaan tersebut dapat mencukupi kebutuhan penarikan tunai masyarakat selama menjelang Natal dan Tahun Baru," tutupnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement