REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski kebutuhan gas nasional sedang melonjak, khususnya setelah kampanye konversi BBM ke gas digalakkan kembali, Indonesia masih bisa mengekspor separuh produksi gas dalam negeri.
Anggota Dewan Energi Nasional Renaldy Dalimi mengungkapkan, 40b hingga 50 persen produksi gas nasional digunakan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Sedangkan sisanya, diekspor.
"Sekarang ini kita belum ada impor. Justru tahun ini kita lebih banyak ekspor. Produksi gas kita, kita gunakan dan sisanya kita ekspor. Tetapi dengan kebutuhan gas yang tinggi karena adanya konversi BBM ke gas dan banyaknya kebutuhan gas yang lain mengakibatkan kebutuhan domestik kita meninggi," jelas Renaldy kepada media, Selasa (23/12).
Sehingga ke depan, Renaldy melanjutkan, pemerintah harus terus menggenjot eksplorasi gas sehingga cadangan terbukti gas akan terus meningkat. "Sehingga kalau kebutuhan kita meningkat, kita akan tetap, ekspor," lanjutnya.