REPUBLIKA.CO.ID, MESIR -- Polisi Mesir menewaskan lima anggota kelompok militan Ansar Bayt al-Maqdis selama bentrokan pada Ahad lalu, seperti dilaporkan Agence France.
Para militan itu melepaskan tembakan setelah pasukan keamanan Mesir menyerbu sebuah perkebunan, tempat persembunyian dan penyimpanan bom mereka. Demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir dilansir AlArabiya, Selasa (23/12)
"Sebuah baku tembak kemudian terjadi. Di mana itu menyebabkan kematian lima anggota teroris, sementara polisi terluka," tambahnya.
Tempat kejadian itu terletak di provinsi Delta Nil Sharqiya, sebelah timur laut dari Kairo. Jauh dari Semenanjung Sinai, lokasi di mana pasukan Mesir melancarkan serangan terhadap militan Islam pada Oktober.
Sebuah bom mobil juga ditemukan di tempat kejadian lalu diledakkan dengan remote control. Polisi juga menyita sabuk bunuh diri, senjata dan amunisi.
Tiga militan tewas dalam serangan itu dan teridentifikasi sebagai Abdel Fattah Ayed Marzouk Salman, Hamdeen Salman Saad dan Mouaz Ibrahim Abdel Rahman yakni putra pemimpin Ansar Bayt al-Maqdis Ibrahim Abdel Rahman yang saat ini di penjara.
Ansar Bayt al-Maqdis, yang berjanji setia kepada kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim, pada bom bunuh diri 24 Oktober lalu, telah menewaskan 30 tentara di Sinai Utara. Serangan itu disebut berani dan memicu keadaan darurat.
Kelompok tersebut mengatakan, serangan mereka merupakan pembalasan tindakan keras pemerintah pendukung presiden Islamist terguling Mohamed Morsi yang telah menewaskan sedikitnya 1.400 orang. CR05