REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru runding dari DPP Partai Golkar kubu Munas Jakarta dan DPP kubu Munas Bali hari ini telah melakukan pertemuan pertama dalam proses penyatuan kembali perpecahan di internal Partai Golkar.
Salah satu juru runding dari kubu Aburizal Bakrie, MS Hidayat mengatakan kedua belah pihak sudah selesai menyatukan beberapa perbedaan visi yang selama ini terjadi. Salah satunya adalah mengenai sikap untuk tidak menjadi musuh pemerintah.
"Perselisihan selama ini banyak hal-hal perbedaan visi. Kita tetap di luar pemerintahan, tapi bukan sebagai musuh pemerintah. Dan kita tetap kritis," kata Hidayat usai pertemuan di DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta Pusat, Selasa (23/12).
Beberapa perbedaan lain yang disatukan adalah sepakat untuk mendukung pelaksanaan Pilkada dan Pilpres secara langsung.
Selain itu keduabelah pihak juga sepakat untuk tidak meluaskan perpecahan sampai ke daerah-daerah. Sebab bila merembes ke DPD tingkat provinsi, kabupaten, bahkan kecamatan, mereka khawatir akan semakin mempersulit penyelesaian persoalan.
Satu lagi, kesepakatan yang dicapai adalah sama-sama untuk tidak lagi mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang merendahkan, menuding dan aksi saling serang antar kedua kubu.
"Kami sepakat untuk cooling down. Ingin ciptakan iklim yang kondusif. Kami stop kawan-kawan untuk tidak saling mendiskreditkan," ujar Hidayat.
Selanjutnya mantan Menteri Perindustrian ini mengatakan perundingan akan dilaksanakan pada 8 Januari 2015. Pertemuan selanjutnya ini akan banyak membahas hal-hal substansial yang masih menjadi perbedaan.