Rabu 24 Dec 2014 00:40 WIB

Pemuda Muhammadiyah Era Dahnil Bangun Gerakan "Berjamaah Lawan Korupsi"

Rep: ahmad islamy jamil/ Red: Muhammad Fakhruddin
Dahnil Anzar membacakan ikrar untuk secara berjamaah melawan korupsi.
Foto: fakhruddin
Dahnil Anzar membacakan ikrar untuk secara berjamaah melawan korupsi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menggelar prosesi serah terima jabatan oleh  Ketua Umum Periode 2010 - 2014 Saleh P Daulay kepada Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Ketua Umum periode 2014-2018. Serah terima jabatan tersebut digelar di Hotel Aryaduta, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam (23/12).

Usai dilantik, Dahnil yang juga aktivis antikorupsi langsung membuat gebrakan dengan membacakan ikrar untuk secara berjamaah melawan korupsi. Dahnil juga melakukan MoU dengan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan, disaksikan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Zulkifli Hasan, Gubernur Banten Rano Karno, dan Hakim Konstitusi Partialis Akbar.  "Pemuda Muhammadiyah akan membangun gerakan berjamaah melawan korupsi," ujar Dahnil dalam pidato iftitahnya, Selasa (23/12).  

Untuk mewujudkan hal itu, menurut Dahnil, pihaknya akan membuat Madrasah Antikorupsi untuk menciptakan pejuang-pejuang antikorupsi. "Kita akan adakah pelatihan bagi kader-kader untuk mencegah korupsi," ujarnya.

Koordinator ICW Ade Irawan mengatakan problem mendasar di Indonesia saat ini yakni korupsi. Masalahnya, lanjut Ade, korupsi ini umumnya tidak dilakukan sendiri-sendiri, tapi dilakukan secara berjamaah. "Itu sebabnya upaya untuk melawan korupsi harus berjamaah," ujar Ade.  

Menurut Ade, apa yang dilakukan oleh ICW dan pemuda muhammadiyah ini merupakan langkah awal untuk berjamaah melawan korupsi . "Kami awali  dengan MoU dan ini awalan aja kemudian akan kami tindak lanjuti beberapa kegiatan kongkrit  antara lain pendidikan antikorupsi," ujarnya.

Ade berharap MoU dengan Pemuda Muhammadiyah ini juga mengispirasi kelompok pemuda untuk melakukan hal yang sama. "Ini jihad kami Pemuda Muhammadiyah dan ICW untuk melawan korupsi," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement