Rabu 24 Dec 2014 09:26 WIB

Pulangkan 703 TKI dari Malaysia, Menaker: Jangan Balik lagi ya

Rep: CR05/ Red: Bayu Hermawan
Hanif Dhakiri
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hanif Dhakiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 494 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kemarin Selasa (23/12). Setibanya di tanah air, para TKI itu diserahterimakan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muh Hanif Dhakiri.

Menaker Muh Hanif Dhakiri mengatakan 494 TKI tersebut merupakan gelombang pertama dari total 703 TKI yang akan dipulangkan. Gelombang kedua berjumlah 209 orang direncanakan tiba di Indonesia hari Rabu (24/12) ini.

Hanif menjelaskan dari 703 TKI yang akan dipulangkan, sebanyak 603 diantaranya beradadi bawah kewenangan otoritas Malaysia. Sedangkan 100 TKI lainnya berada di bawah kewenangan pemerintah Indonesia.

"Yang di bawah kewenangan Indonesia tersebar di beberapa shelter. Ada yang di shelter Kuala Lumpur 60 orang, shelter KJRI Penang 30 orang, dan shelter Johor 10 orang," kata Hanif dalam keterangan yang diterima ROL.

TKI yang telah tiba dan terdiri dari wanita dan pria tersebut lalu akan menjalani pendataan imigrasi dan pemeriksaan kesehatan terlebih dulu. Hanif menyebut TKI yang sudah tiba itu akan diinapkan ke beberapa Unit Pelayanan Teknis  milik Kemnaker dan Kemensos seperti KITCC Ciracas, Cevest Bekasi, BPPLK Ciracas, dan RPTC Bambu Apus.

"Ada juga yang langsung dipulangkan. Pemulangan langsung ke daerah asal dilakukan oleh BNP2TKI," kata Hanif.

Sambil menyalami satu per satu para TKI tersebut, Menaker meminta agar mereka tidak kembali lagi ke Malaysia tanpa dokumen yang lengkap. "Jangan balik lagi //ya//," ujar Hanif sambil tersenyum. 

Dalam kegiatan pemulangan itu turut hadir juga Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement