REPUBLIKA.CO.ID, KABUL-- Kepala Polisi Provinsi Kunar, Afganistan Timur, Jenderal Abdul Habib Sayedkhaili melaporkan sedikitnya 151 militan Taliban telah dibunuh oleh pasukan pemerintah selama 12 hari pertempuran di Volatil Timur, dekat perbatasan dengan Pakistan.
Sayedkhaili mengatakan setidaknya 100 pemberontak juga terluka dalam pertempuran di distrik Dangam. Dia mengatakan Taliban Pakistan dan Lashkar e Taiba, kelompok yang bertanggung jawab atas serangan di Mumbai pada 2008 dimana lebih dari 160 orang tewas juga mengambil bagian dalam pertempuran tersebut.
"17 pejuang asing yang tewas selama pertempuran membuktikan bahwa terdapat orang asing yang mendukung pemberontak lokal di daerah," katanya, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (24/12).
"Dangam begitu dekat dengan perbatasan, sangat mudah bagi mereka untuk menyeberangi perbatasan ke Afghanistan dan membantu pemberontak disini. Kami sangat berhati-hati melakukan operasi untuk mencegah korban sipil, " lanjutnya.
Kehadiran pejuang asing dalam pertempuran Taliban di Afghanistan dianggap sebagai sebuah kejadian yang tidak biasa. Kepemimpinan Taliban Afghanistan diyakini berbasis di kota Pakistan Quetta dan Kabul telah lama menuduh Pakistan menutup mata.
Taliban sendiri telah membantah kehilangan begitu banyak pejuang, tetapi tidak memberikan angka mereka sendiri.Sayedkhaili mengatakan masyarakat setempat telah bergabung dengan perang melawan pemberontak.
Lima orang dinyatakan tewas dan 12 lainnya mengalami luka-luka, termasuk penduduk setempat dan aparat keamanan. Dia mengatakan tidak ada keterlibatan baik pasukan pemerintah Pakistan atau pasukan internasional yang telah berbasis di Afghanistan selama 13 tahun terakhir.
AS dan NATO sendiri telah menarik pasukan tempur mereka pada Desember lalu dengan meninggalkan kekuatan sisa sebanyak 13 ribu personil untuk memberikan pelatihan. Serangan Taliban sendiri terus meningkat sejak pasukan internasional mundur dari Kunar empat bulan yang lalu.
Afganistan dan Pakistan telah membahas untuk menyatukan kekuatan terhadap pemberontak setelah pembantaian sekolah pekan lalu di Kota Peshawar, Pakistan, di mana pejuang Taliban Pakistan menewaskan lebih dari 140 orang, terutama anak-anak.
Militer Pakistan menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Jenderal Sher Muhammad Karimi, Kepala Staf Umum Angkatan Darat Nasional Afganistan dan Jenderal John Campbell, Komandan Pasukan AS dan NATO di Afghanistan bertemu dengan Kepala Tentara Pakistan, Jenderal Raheel Sharif, di Islamabad, Selasa (23/12) membicarakan persoalan tersebut.