REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Presiden Barack Obama menyambut baik keputusan Sony Pictures untuk merilis film 'The Interview', Rabu (24/12). Sony Pictures akhirnya maju merilis film berjenre komedi tentang pembunuhan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un di beberapa bioskop AS.
Film tersebut dilaporkan akan tayang di 200 bioskop, pada umumnya merupakan bioskop independen dan rumah seni pada Kamis. Meski peretas mengancam akan melakukan serangan lagi. Sebelumnya, Sony Pictures membatalkan rilis film karena sistem komputasi mereka diserang sejumlah peretas. AS menuduh aksi tersebut dilakukan Korea Utara.
Obama adalah salah satu yang mengkritik keputusan Sony untuk membatalkan rilis film. Ia menyebutnya kesalahan. Juru bicara Obama, Eric Schultz mengatakan presiden sangat senang Sony mengubah pikiran.
''Seperti yang dikatakan presiden, kita adalah negara yang memiliki kebebasan berbicara dan hak berekspresi,'' katanya dalam pernyataan, dikutip BBC. Menurut Schultz, keputusan dibuat Sony dan bioskop mengizinkan maka biar masyarakat memilih.
'The Interview' awalnya akan dirilis di 3.000 layar. Namun karena insiden belakangan, jumlahnya dikurangi. CEO Sony Entertainment, Michael Lynton mengatakan perusahaannya tidak akan menyerah untuk perilisan. Ia mengatakan akan berusaha membuat film ini ditonton lebih banyak orang.